Teka-Teki Peri Flora

Pernah gak sih para moms berpikiran, "aduuhh kenapa sih anak ini ngebantaahh teruuss?!", dan hal itu ternyata hinggap di pikiran saya semalam. Askana belakangan ini memang sedang hobi berargumen tentang banyak hal, bahkan mendebat tentang kebenaran yang saya sampaikan. Ini yang kadang membuat saya harus bersabar ekstra untuk menjelaskan dan tidak mengikuti arus pemikirannya, meski terkadang si Sulung ini memberikan pernyataan, "Bunda salah! Bunda gak tahu ya? Bunda gak percaya ya dengan Kakak Kana?" daann kalimat-kalimat lainnya 😓

Sebelum tidur, biasanya Askana meminta saya untuk membaca buku cerita. Aktivitas bercerita inipun yang akhirnya juga diikuti oleh Adia. Buku pilihannya malam tadi adalah "Teka-Teki Peri Flora", yang merupakan buku aktivitas dengan alur cerita dan gambar yang menyenangkan. Buku ini merupakan salah satu buku favoritnya.

Saya sebenarnya sudah terkantuk-kantuk, tapi saya mencoba bercerita untuk mereka. Askana tentunya sudah sangat mahir mengulang cerita itu. Saat tiba di suatu halaman, terdapat pertanyaan, "Berapa jumlah lampion yang berwarna pink?", yang kemudian membuat Askana menghitung lampion berwarna pink di halaman itu. "Dua, Bunda!" katanya.
"Loh, kok dua? Yang warna pink, Kak. Coba hitung lagi!" lalu ia kembali berhitung, "Iya, dua, Bunda.. Bunda gak tahu ya? Bunda gak percaya sama Kakak" dan mulailah kembali argumen-argumen itu.
"Bunda salah, harusnya dua, Bunda. Kakak benar. Bunda minta maaf dong!" katanya lagi sambil sedikit merengek, yang kemudian disertai tangisan.
"Loh, tiga, Kak. Bunda benar, Bunda gak mau minta maaf. Kenapa sih kakak Kana sekarang sering sekali membantah perkataan Bunda?" kata saya mulai sedikit gusar karena juga mengantuk. Ia pun tidak terima dan terus menangis.

Saat pagi datang, Askana terbangun dan langsung berkata, "Bunda, lampion warna pinknya ada dua. Bunda harusnya minta maaf.." rupanya masalah ini belum selesai baginya. "Masya Allah, Kak..masih mau dibahas lagi?? Bunda gak salah, Bunda gak mau minta maaf.." kata saya. Lalu Askana terlihat sibuk mencari buku itu dan membuka halaman demi halaman. Ia lalu mendekati saya, "Bunda, ini lampionnya berwarna orange, tapi tadi malam Bunda bilang warnanya pink.." katanya.

Deg!! Saya mulai melihat dengan seksama dan ternyata benar bahwa lampion berwarna pink hanya ada dua. "Astaghfirullah..maafkan Bunda ya, nak..ternyata Bunda salah. Kakak Kana pintar sekali sudah teliti menghitung lampion berwarna pink.. Kakak Kana mau memaafkan Bunda?" jawab saya lirih sambil menciumi kepalanya. Raut mukanya berubah, ia mengangguk cepat dan tersenyum sangat senang.

Dari kejadian itu saya menyadari bahwa saya harus membenahi hubungan intrapersonal saya dengan anak-anak, bahwa sebenarnya seorang ibu tidak selalu benar dan anak-anak pun dapat diberi porsi kepercayaan sedari kecil. Askana sudah bertumbuh jauuuh sekali. Ketelitiannya akan suatu hal juga terasah dan ia mampu menyelesaikan permasalahan dengan caranya sendiri. Don't grow up too fast, Askana! 😘

#tantangan10hari
#level7
#kuliahbunsayiip
#bintangkeluarga

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak