Kapten RB Menulis IIP Kota Jakarta 2017

Kapten, begitulah mereka terbiasa memanggil saya. Posisi "Kapten" atau bisa juga dibilang Ketua Rumah Belajar (RB)Menulis Kota Jakarta sama sekali bukanlah posisi yang saya bayangkan sebelumnya. Di awal penawaran tentang rumbel (bahasa gaulnya RB, hihii), saya tadinya berniat bergabung dengan Rumbel Berkebun, mengingat dulu saat jadi simpatisan IIP Bogor cukup seru mengikuti aktivitas workshop Hidroponik. Namun, ternyata mendekati penutupan pendaftaran rumbel, saya kemudian terinspirasi untuk berbelok arah, dan akhirnya saya memilih untuk bergabung di rumbel Menulis dan Playschool Tomat. Nah loh, ujug-ujug masuk rumbel menulis yaa, nekat ðŸ˜† Kegalauan saya kemudian meningkat saat dikasih pertanyaan di form pendaftaran, "apakah bersedia menjadi pengurus?", dengan ragu saya jawab "iya", berharap bahwa bantu-bantu pengurus yang lama sekaligus belajar, hehe. Qadarallah, ternyata saya justru diamanahi menjadi Kapten RB Menulis. Flashback sedikit saat pemilihan pengurus, saat itu ternyata kami (para member RB Menulis yang bersedia menjadi pengurus) dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok diminta untuk membuat program kerja terkait kepengurusan satu tahun ke depan, barulah akan dilakukan voting untuk memilih pengurus yang baru. Pada saat itulah saya merasa bahwa tanggung jawab sebagai Kapten amatlah berat. Pada saat penyusunan program kerja, tim kami yang beranggotakan empat orang (termasuk saya), tidak seluruhnya aktif memberikan pendapat. Hal ini yang saya rasa berat, karena di saat saya ingin memajukan rumbel ternyata tidak diikuti oleh semangat teman-teman untuk berada di frekuensi yang sama. Setelah saya diamanahi menjadi Kapten, saya sharing kepada suami tentang tantangan yang saya hadapi, itu baru dalam skup tim yang lebih kecil. Suami menyarankan agar saya mengundurkan diri jika nantinya amanah ini justru membebani saya. Sayapun akhirnya berkoordinasi dengan pengurus rumbel yang lama, dan mulai berpikir kembali. Akhirnya, dengan mengucap bismillah, saya bersedia menjadi Kapten. Saya adalah orang baru di rumbel menulis, jadi jackpot sekali mendapat amanah ini. Hal yang menjadi alasan saya untuk terus maju melangkah adalah: saya pernah memilih "iya" untuk menjadi pengurus, dengan kata lain saya pernah "meminta" itu secara implisit; dan kepercayaan teman-teman member RB Menulis yang telah memilih tim saya. Lalu, atas dasar apa saya berusaha menghindari amanah itu??! Astaghfirullah, biarlah Allah yang menilai, sungguh tiada daya dan upaya selain berasal dari sisi Allah.. 

Sudah memasuki bulan kelima, kondisi SDM di tim pengurus sudah ada perubahan sedikit demi sedikit. Saat ini saya punya strategi ketika tidak ada yang aktif berpendapat di grup pengurus RB Menulis. Saya melakukan pendekatan personal dan mulai memahami karakteristik tiap personil. Saya juga telah mengirimi "surat cinta" untuk mereka dan sedikit hadiah kecil. Alhamdulillah ternyata itu bisa meningkatkan sense of belonging para pengurus. Ada yang japri langsung mengungkapkan perasaannya, tapi ada juga yang baru merespon setelah saya tanyakan paketnya sampai atau tidak, hehe.. Ketika saya cuti untuk melaksanakan umrah, saya amat senang saat beberapa pengurus mengirim pesan, "kangen dengan grup ini, sepii.." atau "kangen Bu Kapten cuap-cuap.." (hehe, ketahuan ya saya bawel), berarti sudah ada keterikatan hati di antara kami, ceileehh bahasanyaa.. Jika sebelumnya saya berpikiran bahwa semangat teman-teman tidak berada di frekuensi yang sama, kali ini saya mencoba merubah mindset saya: apa yang harus saya lakukan agar saya bisa berjalan beriringan bergandengan tangan bersama teman-teman, agar harmoni itu tercipta. Kondisi tim pengurus sejatinya menggambarkan kondisi RB Menulis itu sendiri. Ada yang aktif berpartisipasi, ada juga yang hanya 'menerima' tanpa memberikan tanggapan apapun. Namun, sejauh ini program kerja pun sudah berjalan dengan baik dan saya sangat senang ketika para member RB Menulis antusias dan merasakan manfaat atas program kerja yang berlangsung, meskipun saya sendiri masih terseok-seok di dunia kepenulisan, hehe. PR saat ini adalah membangunkan para member RB Menulis dari hibernasi liburan Ramadhan dan lebaran, hihii.. Jadi rupanya menjadi seorang Kapten juga sangat perlu menimang emosional dengan sangat cantik. In sya Allah saya kembali bersemangat untuk merealisasikan proker RB Menulis menjadi tantangan-tantangan yang lebih seru lagi. Semoga semangat dan optimisme saya dapat menular lebih jauh, sehingga di akhir kepengurusan nanti, saya berharap para member RB Menulis dapat berperan aktif memberikan manfaat yang luas melalui tulisan, baik melalui media online ataupun cetak, in sya Allah..semoga Allah istiqamahkan.. =)


#rumbelmenulisjakarta #belajarmenulis #membangunkomunitasmembangunperadaban

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak