Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2017

How I Met My Husband

Gambar
How i met my husband? Cerita ini mungkin menjadi kisah menyenangkan bagi sebagian orang. Lain halnya dengan saya, cerita saya penuh luka, bertabur emosional. Itulah mengapa saya butuh keberanian ekstra menuliskan kisah kami, kisah yang akhirnya Allah ridha saya menikah dengan seorang lelaki pilihanNya. Tahun 2010 lalu, saya adalah pribadi yang mencoba bangkit dari keterpurukan. Saya ditinggalkan bersamaan dengan gedung, catering, juga pilihan pakaian pengantin. Ya, pernikahan saya batal dilaksanakan tahun itu. Impian menggapai cita-cita kecil saya menjadi seorang pengantin seakan menjauh dari jangkauan saya. Perlu waktu lama untuk bangkit dan tersenyum pada dunia. Untuk setiap perih akan luka itu, saya mencoba memeluknya berkali-kali. Jatuh, menangis..bangun kembali. Jatuh, menangis..bangun kembali, hingga akhirnya saya berada di satu titik "saya betul-betul tidak peduli dengan satu hal: laki-laki."  Saya mencoba berdamai dengan banyak hal. Saya mengisinya dengan bekerja

Kilas Balik Pengalaman Menabung ASI di Jepang

Gambar
Tulisan ini pertama kali saya publish di halaman facebook saya pada tanggal 6 November 2014.. Beberapa hari di negeri sakura kembali membuat saya harus putar otak membawa oleh-oleh terbaik untuk Askana: ASI. Bermodal pengalaman di Singapura yang lalu membuat saya tidak begitu memikirkan tentang dry ice. Info dari suami juga katanya lebih mudah mencari dry ice karena banyak toko-toko es. Alhamdulillah sesampainya di hotel ada kulkas yang bisa digunakan. Dua hari di sana dan saya masih belum menemukan dry ice. Ternyata hampir sama, di supermarket pun agak susah menemukan dry ice. Parahnya, saya terkendala oleh bahasa. Setiap saya bertanya ke petugas supermarket atau karyawan hotel, kebanyakan mereka tidak paham, "no english!" atau dijawab dengan jawaban yang membuat saya nyengir dan garuk-garuk kepala 😁 hehe.. Berbeda dengan Singapura, meskipun saya berada di pusat kota (Tokyo), tapi saya tidak leluasa mendapati pusat perbelanjaan, itu juga salah satu kendala. Oya, saya men

Kilas Balik Pengalaman Menabung ASI di Singapura

Gambar
Tulisan ini saya buat tahun 2014.. ASI adalah asupan terbaik untuk Askana, itulah yang kami yakini hingga saat ini.. Di luar dugaan ternyata hotel yang kami tinggali tidak memiliki lemari pendingin sama sekali, kami baru tahu setelah sampai di Singapur. Hasil googling dan tanya teman sana-sini jg tidak membuahkan hasil untuk menemukan dry ice. Hari 1: kami menyiasati ASIP dengan membawanya kemanapun kaki kami melangkah: berkunjung ke Museum Nasional Singapur dan menikmati atraksi laser di Marina Bay Sands. Mengganti es setiap 3 jam sekali dengan meminta pada restoran cepat saji ataupun supermarket menjadi rutinitas kami. Terkadang kami pun menawari untuk membeli, tapi mereka sangat murah hati memberi kami banyak es setelah tahu akan kami gunakan untuk ASIP si kecil, alhamdulillah.. Malam hari pun aman karena ASIP direndam dengan taburan es. Hari 2: Pagi-pagi sekali kami mendatangi restoran muslim yang buka 24 jam. Kami berniat menyewa tempat untuk menitipkan ASIP. Awalnya merek

Tantangan Menabung ASI saat Umrah

Gambar
Bismillahirrahmannirrahiim.. Mahasuci Allah yang telah memudahkan ikhtiar saya untuk menabung ASIP bagi Adia selama umrah.. 😭😇 Alhamdulillah suami dan saya Allah beri kesempatan untuk mengunjungi Tanah Haramain selama bulan Ramadhan lalu. Senaaangg dan haruu luar biasaa, tapi juga sekaligus galau masalah perASIan, haha.. 😂 Jadi ya ternyata saya dan suami heboh banget mulai H-3 keberangkatan, karena belum nyiapin segala hal tentang perASIan selama di sana. Kalau biasanya kami travelling (gaya bangett, padahal cuma sekali juga 😋) atau dinas hanya maksimal 5 hari dengan jarak tempuh perjalanan maksimal 7 jam itu sudah aman lah persiapannya, nah perjalanan umrah ini total perjalanannya 16 hari dengan waktu perjalanan minimal 9 jam (dengan tetap harus memperhitungkan waktu delay ataupun pemeriksanaan di imigrasi, dll), ahahaa kedeer dehh sayaa.. 😂 ASIP gak mungkin cuma ditaruh di chiller , pasti harus masuk freezer. Dan, kalau sudah beku, tantangan lainnya adalah mempertahankan kond

Kecerdasan Finansial bagi Balita

Gambar
Cerdas finansial tidak hanya melulu tentang mengelola uang, tapi lebih lagi. Bagi anak usia di bawah lima tahun memang belum banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan finansialnya, namun di saat inilah pengenalan konsep tentang cerdas finansial perlu ditanamkan. Pembelajaran konsep kecerdasan finansial yang dapat dilakukan meliputi pengenalan konsep rezeki (yang tidak hanya berupa harta) dan berbagi, permainan peran ( role play ), pemahaman akan kebutuhan, serta lainnya. Kecerdasan finansial ini juga menuntut kreativitas orangtua dalam memberikan teladan bagi anak-anak untuk mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki. #kuliahbunsayiip #aliranrasa #level8 #rejekiitupastikemuliaanharusdicari #cerdasfinansial