Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2010

Saya Tidak Suka Si Perampas!

http://www.detikhealth.com/read/2010/12/30/163822/1536216/763/tika-gadis-manis-yang-meninggal-karena-jadi-perokok-pasif?881104755 Saya terinspirasi membuat tulisan ini setelah membaca link di atas yang di share oleh salah satu teman dunia maya saya pada halaman mukanya. Ironis memang. Meski kematian merupakan hak prerogatifNya, tapi..bukankah kita bisa memilih dengan cara apa kita akan menghadapNya? Dan dalam hal ini, saya selalu merasa bahwa mereka (a.k.a si perokok) telah merampas hak orang-orang di sekitarnya untuk menghirup udara sehat. Well , mungkin agak sarkas, tapi saya rasa itu julukan tepat, si perokok adalah si perampas, sadar ataupun tidak. Kadang saya ngedumel sendiri dalam hati, harusnya kalian membungkus muka kalian dalam plastik ketika sedang merokok, hingga asap yang kalian buat itu hanya dapat dihirup oleh kalian saja! Hehe, saya memang agak sarkas kalau menghadapi hal yang saya tidak suka. Kadang juga saya berpura-pura batuk, membuka lebar-lebar kaca jendela a

kuyakin..malaikatpun cemburu padamu!

ini kali kedua kau muncul di hadapanku, sayang tapi tetap saja hati ini terasa sakit karena rindu yang terus tertahan.. maka, seperti biasa.. kuputuskan untuk memandangmu lekat, memandang senyuman itu, memandang kebahagiaan itu, hingga tak lagi kusadari bahwa muka wajahku sudah basah karenamu sayang, aku sudah mencarimu lama dan tidak kutemukan saat beberapa bulan lalu aku menemukanmu, saat itu pula hatiku berbunga-bunga, tak lagi kelabu tapi..mungkin kau bimbang, tak apa bagiku.. ya, terlalu banyak kenangan yang (mungkin) menyakitkan untukmu atas masa lalu kita, atas masa lalu yang karenanya kau harus tinggal di rumah terasing atas masa lalu yang karenanya kau mendapati banyak kesulitan dalam usia remajamu atas masa lalu yang dengannya kau memberanikan diri untuk sekedar bicara 'kangen' dari seberang sana, dengan suara gemetarmu--yang masih terekam jelas dalam memoriku atas masa lalu yang membuatku menangis pertama kali dalam shalatku dan tersungkur sujud mengucap syukur t

AGRIS = Anak Gadis amiR dan lilIS

Barusan tadi papa menelpon, ayah saya. Lucu, biasanya jarang seperti ini. Emmh, kami bicara banyak. Papa tanya tentang keadaan saya: sedang mengerjakan apa, bagaimana les bahasa saya, bagaimana studi saya. Dan saya kaget mendengarnya. "Lagi di kantor laah, paa!" "Iya, papa tahu, cuma..sedang apa, sayang ?" Hehe, saya merasa gugup ditanyai begini, dan saya jawab, "Sedang di depan komputer" "Les nya bagaimana?" duuh, papaa..kan kita setiap minggu bertemu, celetuk saya dalam hati. "Hehe..kan udah kenaikan, pa. Tapi kemarin gak ikut ujian karena pas diklat. Jadi, mengulang deh. Emmh, banyak yang gak ngerti juga sih.." dan, beliau tertawa mendengar jawaban saya "Kuliahnya bagaimana? Masih kan?" duuh, papaa...lucu sekali.. "Iya, masiih, pa. Sore ini kuliah, insya Allah" "Ujiannya kapan?" "Hehe, udah, pa. Tapi ag kan gak ikut juga, karena kemarin sakit mata" papa tertawa lebih kencang

Surat dari Ibu

Kemarin saya sudah membuat sedikit tulisan tentang mama, tapi..karena saya harus menghadiri acara di luar kantor, tulisan tersebut terpaksa saya simpan dahulu. Pagi ini saya membaca satu email, sebenarnya sudah sampai di hp saya sejak semalam, tapi rasanya kurang luas membacanya dari layar hp. Saya putuskan ke kantor lebih awal, khusus membaca ini, surat dari ibu.. ======================== Nanda yang kusayangi di bumi Allah ta'ala Segala puji Ibu panjatkan kehadirat Allah ta'ala yang telah memudahkan Ibu untuk beribadah kepada-Nya. Sholawat serta salam Ibu sampaikan kepada Nabi Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Amin.........   Wahai anakku, Surat ini datang dari ibumu yang selalu dirundung sengsara.....Setelah berpikir panjang Ibu mencoba untuk menulis dan menggoreskan pena, sekalipun keraguan dan rasa malu menyelimuti diri. Setiap kali menulis, setiap itu pula gores tulisan terhalangi oleh tangis, dan setiap kali

Belajar Ikhlas dari Salman..

Kali ini saya ingin menuliskan sebuah kisah yang saya baca bulan Oktober lalu. Tentang cinta..  ================ Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mu'minah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.  Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berpikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khitbah. Maka disampaikanlah gelegak hati itu kepada sahabat Anshar yang dipersaudarakan dengannya, Abud Darda'. " Subhanallah.

Dari Yuli, Saya Belajar Banyak..

Pagi ini, milist PILOT dihebohkan oleh kabar duka dari salah satu teman saya bernama Elizabeth Yuli, seorang kristen yang taat. Yuli sakit kanker payudara stadium dua dan saya baru tahu kabar itu sekitar bulan lalu. Semasa hidupnya, sepengetahuan saya, dia termasuk orang yang ramah. Kami memang tidak akrab, tapi saya dan teman-teman yang lainnya sangat hapal dengan senyumannya yang khas. Senyuman yang lembut penuh kehangatan. Bahkan, di masa pesakitannya, dia masih saja bercanda ringan mengirimi kabar pada teman saya: "Btw infonya agak salah wi, gw stad 2. Jatuhnya di dapur (hehe), karena ud pernah kemoterapi, tulangnya keropos pas kena hentakan jatuh. Jadinya bolong2 deh. Penyebaran ke tulang ampe skrg belum ad kepastian.." "Skrg ud lumayan baikan, kondisi gw up and down gt wi huhu.. tapi kalo jalan ud bs jarak dekat aja. Klo jarak jauh belum bs." Begitu kabar yang saya dengar awal Nopember lalu. Saat berkumpul terakhir dengan anak-anak PILOT minggu lalu, saya

langkah awal..

Dulu, beberapa teman meminta saya membuat blog. Tapi saya tidak tertarik. Sederhana saja, saya hanya takut bahwa blog ini akan tidak terawat, seperti yang sudah-sudah di jejaring sosial yang saya miliki. Belakangan, saya justru mulai berkeinginan untuk membuat blog ini, alasannya cuma satu: semoga saya dapat bermanfaat bagi lainnya.  c'est moi, bonne lisez! =)  Salam, Agris