Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

1..2..3..Sayang Semuanya!

Matematika kali ini saya kenalkan kepada Adia lewat lagu. " Satu .. satu .. Adia sayang Bunda Dua .. dua .. Adia sayang Ayah Tiga .. tiga .. Adia sayang Kakak Satu .. dua .. tiga .. sayang semuanya .." Mendengar lagu itu selesai, Adia bertepuk tangan. Lalu, saya coba mengganti semua objek di lirik lagunya dengan "Bunda", Adia ternyata responsif dengan perubahan lirik tersebut. Dia tidak bertepuk tangan, tapi justru raut mukanya penuh tanya. Saya kemudian mengganti lagi objeknya dengan " Bunda", "Ayah", dan " Kakak"; Adia kembali memainkan tangannya dan bertepuk tangan di akhir lagu, hihii.. 😘 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Celengan yang Melatih Kesabaran

Hoaammhh..! Menulis itu memang butuh semangat yang harus selalu dijaga yaa.. Rasanya susah sekali move on dari suasana liburan, heu..padahal tantangan kelas Bunda Sayang sudah dimulai lagii..daann sayaa masih stuck di tempat, huhuu. Ayo ahhh, semangaattt!! 💪🏻🔥 Tantangan game level 6 kelas Bunda Sayang kali ini adalah tentang matematika, bagaimana mengenalkan matematika dengan cara yang fun. Saya jadi ingat, sewaktu kelas 2 SMA, saya senang sekali pelajaran matematika. Senang juga dengan gurunya. Yang berkesan adalah waktu itu saya sampai dipanggil guru matematika, disodorkan pertanyaan, "mau nilai 8 atau 9 di rapot?", ahahaa..bingung juga ko sampai ditanya begitu. Khawatir tidak bisa mempertanggungjawabkannya, akhirnya saya memilih nilai 8. Tapi ternyata, saya cukup kaget melihat angka "9" untuk pelajaran matematika saat pembagian rapot, ohoho.. 😅 Matematika itu tidak melulu tentang berhitung. Matematika sederhana justru dimulai dari mengenalkan konsep bilanga

Ilmu sebagai Dasar Pengasuhan Anak

Gambar
Menerima materi dan tantangan game level 5 ini ternyata menyadarkan saya tentang satu hal, yaitu pentingnya ilmu dalam mendidik dan mengasuh anak . Mengajar tapi juga harus belajar. Kita sebagai orangtua harus tahu persis value apa yang akan kita ajarkan kepada anak-anak kita. Dan, jika kita tidak mahir akan suatu hal, bukan berarti kita tidak akan mengajari mereka tentang itu, tapi akan lebih baik apabila kita mempunyai referensi ilmu yang mumpuni yang bisa jadi tidak berasal dari diri kita tetapi dari lingkungan/tokoh masyarakat di sekitar kita. Terlebih, kedua orangtua (saya dan suami) harus 'seiya-sekata' dalam hal memberikan pendidikan dan pengasuhan kepada anak-anak. Dengan demikian, bukan hanya kualitas pendidikan dan pengasuhan anak yang dapat dicapai, tetapi juga 'dahaga akan ilmu' yang dirasakan oleh orangtua akan terpenuhi. PR semakin menggunung nih, semanagaatt!! #GameLevel5  #AliranRasa #KuliahBunsayIIP #ForThisChangeIMustChangeFirst