kuyakin..malaikatpun cemburu padamu!

ini kali kedua kau muncul di hadapanku, sayang
tapi tetap saja hati ini terasa sakit
karena rindu yang terus tertahan..

maka, seperti biasa..
kuputuskan untuk memandangmu lekat,
memandang senyuman itu,
memandang kebahagiaan itu,
hingga tak lagi kusadari bahwa muka wajahku sudah basah karenamu

sayang, aku sudah mencarimu lama
dan tidak kutemukan
saat beberapa bulan lalu aku menemukanmu,
saat itu pula hatiku berbunga-bunga, tak lagi kelabu

tapi..mungkin kau bimbang, tak apa bagiku..
ya, terlalu banyak kenangan yang (mungkin) menyakitkan untukmu
atas masa lalu kita,
atas masa lalu yang karenanya kau harus tinggal di rumah terasing
atas masa lalu yang karenanya kau mendapati banyak kesulitan dalam usia remajamu
atas masa lalu yang dengannya kau memberanikan diri untuk sekedar bicara 'kangen' dari seberang sana,
dengan suara gemetarmu--yang masih terekam jelas dalam memoriku
atas masa lalu yang membuatku menangis pertama kali dalam shalatku
dan tersungkur sujud mengucap syukur tiada henti
atasmu, yang dengannya menjadikanku lebih dekat padaNya
atasmu, yang dengannya menjadikanku mengenal Dia...

sayang, aku akan simpan rasa ini
seperti saat tujuh tahun lalu setahun sudah kau meninggalkanku
aku, bagai seorang gila yang berusaha memberimu hadiah kecil
mencarimu, meski aku tak tahu kau tinggalkan jejakmu di mana

kau ingat itu, sayang?

kita bertemu saat itu,
kita bertemu saat semua pengharapanku nyaris pudar
kita bertemu saat semua orang tak yakin dengan apa yang aku lakukan
kita bertemu saat..Dia menginginkannya
hey, bahkan kau memberiku bonus pelukan hangat, bukan?

itu indah,
masa itu indah..

maka aku tekankan padamu, sayang
aku akan simpan rasa ini,
ya..aku akan simpan rasa rindu ini,
hingga dengannya..Ia mau menggerakkan hatimu untuk sekedar menyapaku
hingga dengannya..Ia tak lagi segan mempertemukan kita kembali
hingga dengannya..kuyakin..malaikatpun akan cemburu padamu,
karena..aku begitu menyayangimu!

 
*vita, ag kangen! kamu baik-baik di sana ya, sayang..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Terapi Lazy Eyes: Momen yang Mengharu Biru

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil