Isti'lam pada Rukun Hajar Aswad



Perjalanan umrah kali ini merupakan bentuk quality time antara saya dan suami yang diberikan oleh Allah. Kalau biasanya kami hanya berkomunikasi efektif di pagi hari, dalam enam belas hari ke depan ini justru Allah memberikan waktu yang lapang bagi kami untuk berdiskusi mengenai apapun. Hehe, berasa honeymoon dehh.. 

Salah satu hal yang kami bahas tentunya mengenai tata cara ibadah umrah, apa saja yang termasuk rukun ataupun wajib umrah. Dari hasil belajar kami via buku dan youtube 😁, ternyata ada perbedaan cara beristi'lam pada rukun Hajar Aswad saat melaksanakan thawaf. Isti'lam pada rukun Hajar Aswad adalah bentuk penghormatan berupa mencium atau mengusap Hajar Aswad. Isti'lam merupakan salah satu sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. 

Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu,
 أَنَّهُ جَاءَ إِلَى الْحَجَرِ الأَسْوَدِ فَقَبَّلَهُ ، فَقَالَ إِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ ، وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يُقَبِّلُكَ مَا قَبَّلْتُكَ
Beliau pernah mendatangi Hajar Aswad lantas menciumnya. Ia pun berkata, “Aku tahu engkau hanyalah batu, tidak bisa memberikan bahaya dan tidak bisa pula mendatangkan manfaat. Aku pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menciummu, maka aku pun menciummu.” (HR. Bukhari no. 1597 dan Muslim no. 1270)
Pada beberapa referensi, terdapat perbedaan tatacara beristi'lam pada rukun Hajar Aswad bagi jamaah haji/umrah yang tidak dapat mencium atau mengusap Hajar Aswad secara langsung. Pada kasus tersebut, jamaah cukup melambaikan tangan dan mengecupnya sambil berucap "bismillahi allahu akbar". Namun, di beberapa referensi, beristi'lam di rukun Hajar Aswad hanya isyarat melambaikan tangan saja, tidak disertai dengan mengecupnya. Inilah yang kemudian menjadi bahan diskusi kami. Namun, dalam referensi lain disebutkan bahwa pada rukun Hajar Aswad disunahkan untuk mengusap dan menciumnya, tetapi pada rukun Yamani hanya isyarat mengusapnya saja. Setelah membaca beberapa referensi ini dan bertanya kepada muthawwif, akhirnya kami mengikuti referensi terakhir. Wallahu'alam bishshawwab.

Referensi:
Buku Pintar Haji dan Umrah



https://almanhaj.or.id/6031-mengapa-mencium-hajar-aswadan-mengucap-rukun-yamani.html 


#GameLevel5 
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThisChangeIMustChangeFirst



Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak