Matrikulasi 3: Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Resume Materi Ke 3

Matrikulasi IIP Jakarta Batch#2

“MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH”


Hari / Tanggal                 : 1 November 2016

Waktu                             : 20.00 - 21.00 WIB

Fasilitator                       : Diyah Amalia

Ketua                              : Hastuti Sari Dewi

Koordinator Pekan Ke 3 : Indah Puspita Sari



A.Materi Matrikulasi Institut Ibu Profesional Batch#2 Sesi #3

👨‍👩‍👦‍👦 *MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH*👨‍👩‍👧‍👧

“ _Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya  menuju peran peradabannya_ ”


Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.


Maka tugas utama kita sebagai pembangun  peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.


Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan “ _misi spesifiknya_ ”, tugas kita memahami kehendakNya.


Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya “ _peran spesifik keluarga_” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.

Darimana kita harus memulainya?

🙋 *PRA NIKAH*


Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:

a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?

b. Adakah yang membuat anda bahagia?

c. Adakah yang membuat anda “sakit hati/dendam’ sampai sekarang?

d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?

Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.

Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.

Karena,

*ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA  KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK*


👨‍👩‍👧‍👧 *NIKAH*

Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:


🍀Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih “dia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?


🍀Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?


🍀Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?


🍀Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?


Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki “ _misi pernikahan_” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.

👩‍👧‍👧 *ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)*


Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.

a.       Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?

b.      Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?

c.       Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?

Setelah ketiga pertanyaan tambahan  di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.


Karena,

*IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD*

_Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak_


Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa  potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.

Karena

*_Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang_*


Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.

Kelak, _anda akan membuktikan bahwa antara *pekerjaan*, *berkarya* dan *mendidik anak*, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan_

Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.

Salam Ibu Profesional,

/Tim Matrikulasi IIP/


_SUMBER BACAAN_
_Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013_

_Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016_

_Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015_

_Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016_




B.Sesi Tanya Jawab

Jumlah penanya pada materi pekan ke 3 ini sejumlah 23 penanya, berikut tanya jawab pada materi kali ini :


1⃣Mba Putri
Assalamu'alaikum.Bunda diyah, ayah sy dulu meninggal ketika sy 8th. Sehingga sy bisa dibilang tidak punya figur ayah, jd sy hanya bs membayangkan figur ayah ideal untuk anak2 sy kelak (dulu sewaktu belum nikah). Nah begitu sudah nikah dan anak sudah lahir, sy seperti punya tuntutan ke suami harus ini itu ke anak. Kalau suami tidur waktu libur atau pulang malem beberapa hari, sy ngerasa khawatir "jangan2" anak2 ngga dapet perhatian, takut kehilangan figur ayah. Padahal suami sy jg intens main sama anak, mau mandiin jg, pergi2 hanya dg anak, mau ngajarin ini itu juga ke anak, dll. Tapi kalo pas si bapaknya ini "me time", sy jd gelisah gt. Kadang bisa berdamai, kadang ngga. Nah kalo ngga bisa berdamai itu lho jadinya ngomel, jd ngga sabar juga ke anak akhirnya. Gimana ya bun supaya sy lebih santai dan berdamai?


Jawaban :

1⃣ Saat bisa berdamai itu dalam kondisi seperti apa? Diusahakan untuk mengenali kondisi ketika bisa berdamai, sehingga saat datang hal-hal yang membuat gelisah, kita bisa atur haluan menuju kondisi berdamai✅



2⃣Mba Agustin
Bagaimana cara memaafkan orang tua yg merendahkan fisik dan mental sehingga saya tumbuh dengan PD yg rendah. Sampai sekarang perlakuan mereka jg g berubah dan berusaha ikut campur keluarga sy. Apakah sy masih bs mendidik anak sy dengan baik klo blm bs memaafkan? Apakah sy bs mjd istri yg baik jk sll ada titipan orang tua sy? Bgmn sy bs cuek terhadap perlakuan orang tua sy?


Jawaban :

2⃣ Tetap berpikir positif ya bun.  Maafkanlah orang tua kita yang khilaf dalam mendidik kita.  Dengan berdamai,  bunda bisa banyak belajar dan bisa berempati dengan anak, jika dihadapkan dalam situasi yang pernah bunda rasakan juga. Insyaallah ikhtiar bunda dan doa-doa yang bunda panjatkan membuat jalannya menjadi lebih ringan✅



3⃣ Mba Nasta
1. Dari umur berapa sebaiknya menggali bakat anak melalui lembaga pendidikan (les musik, les gambar, les bahasa dll) karena setiap trial biasanya anak batita masih pada level bermain2 di lembaga tsb?
2. Bagaimana cara mendidik anak sesuai kehendakNya? Apakah dgn selalu mengajarkan syariat agama dan menjauhkan dr figure tokoh2 kartun barat yg menjamur dmn2?
3. Misi spesifik kita dr sang pencipta apa ya? Tertarik untuk paham dan bisa diaplikasikan sehari2.. Terima kasih


Jawaban :

3⃣ 1. Merujuk dari frame yang dibuat oleh keluarga Dodik Mariyanto tentang fitrah bakat adalah :

a. Usia 0-7 tahun
Tour de talent
Menggali potensi kekuatan

b. Usia 7-14 tahun
Menggali bakat
Visioning board
Nyantrik

c. Usia 14-21 tahun
Mengembangkan passion bersama mentor/ahli

Jika usia anak batita (bawah tiga tahun), maka penekanannya pada pengenalan ragam aktivitas dan wawasan, bisa dengan 3 banyak : banyak aktivitas, banyak bertemu orang dan banyak dilakukan.


2. Setiap anak mengemban misi spesifik untuk kehidupannya.  Kita sebagai orang tua, terus menemani mereka untuk menemukan misi spesifik yang dilekatkan padanya. Terus berdiskusi dengan anak, membuka Al Qur'an dan Hadits sebagai panduan, silaturrahmi ke ahli.

3. Ketika kita melakukan satu hal, ada gejala-gejala yang menandakan bahwa itu adalah misi spesifik kita, yaitu : Mata kita selalu berbinar-binar; Energi tidak pernah habis, serasa ada energi yang terbarukan; Tidak pantang menyerah, setiap kali ada ujian, selalu makin bersemangat (Septi Peni Wulandani)

Nah perlu dicoba, dalam hal apa gejala-gejala diatas kita rasakan. Jika sudah ketemu, tekuni, disitulah kita akan semakin memahami mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini✅



4⃣Sari
Jika awal kita menikah belum terlalu mengenal suami kita, setelah menikah baru terlihat bagaimana kebiasaan2 nya yang banyak berkebalikan dengan kita... Bagaimana kita bisa menyikapi perbedaan2 yang sering menjadi perselisihan?


Jawaban :

4⃣ Dinamikanya berumah tangga ya bun. Kita dan suami dilahirkan dengan pengasuhan dan budaya yang bisa jadi berbeda. Perbedaan tersebut malah saling melengkapi. Sepanjang pernikahan, kita akan selalu beradaptasi.  Perbedaan yang bukan esensi, bisa kita ambil hikmahnya dengan melihat dari kacamata pasangan.
Hal-hal baik yang sudah dilakukan pasangan kita, diingat-ingat juga ya bun



5⃣Mba Febri
1. Pernyataan ini contoh nya seperti apa : ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA  KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK*

2. Mengenai pesan rahasia Allah terhadap kita yang di beri amanah anak oleh Allah.  Anak saya meninggal saat usia 6 bulan, orang2 sekeliling saya menghujat mengatakan bahwa saya tidak di percaya oleh Allah.  Hujatan itu smpai skrg masih membekas bagi saya, bahkan smpai saat ini saya mengandung kembali. Bahkan saya berusaha menghindar ketika bertemu dengan orang2 yang menghujat saya sperti ini. Saya menjadi orng yang tertutup.  Yg saya yakini, Allah mengambil anak saya, krna anak saya yang di pilih untuk menjadi anak surga lebih dulu.  Apa kah sikap saya benar? Apa yg harus saya perbaiki?  Saya sudah mencoba memaafkan mereka, tapi sulit rasanya.


Jawaban :

5⃣ 1. Seseorang mendapatkan pola asuh yang negatif dari orang tuanya. Ketika dirinya menjadi orang tua pun, akan melakukan hal negatif yang hampir sama dengan perlakuan orang tuanya dulu terhadap anak-anaknya.

2. Bunda, hidup dan mati itu adalah kehendak Allah. Allah yang mengatur semua sisi kehidupan manusia dan apa yang telah digariskan Allah, tentu menjadi pelajaran berharga untuk kita. Maafkanlah orang-orang yang bersikap negatif pada diri kita, relakanlah. Saat ini, prioritaskan kehamilan Bunda, terus bekali diri dengan ilmu-ilmu yang semakin meningkatkan kemampuan kita menjadi orang tua✅



6⃣Mba Raisa
assallamualaikum mba,
seperti yang dijelaskan bahwa,
 *IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD*

_Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak_

bagaimana jika visi misi kami sbg suami istri dalam mendidik anak berbenturan dengan kebiasaan mertua/orang tua? ketika mertua/orang tua terlalu ikut campur dengan cara kami mendidik anak, bagaimana cara kami mengkomunikasikan dengan baik agar tidak menyakiti hati mertua/orang tua?


Jawaban :

6⃣  Cari suasana yang santai (ini Bunda lebih paham kondisinya ya), ceritakan harapan-harapan Bunda dan suami tentang pendidikan anak. Libatkan mertua/ orang tua dalam posisi-posisi yang sesuai dengan kapasitasnya dan tidak berbenturan dengan visi misi Bunda beserta suami.



7⃣Mba Diah
Setelah menikah dan melihat pasangan apa adanya kadang kekurangannya terasa lebih banyak ketimbang kelebihannya. Bagaimana mengembalikan rasa cinta pada pasangan?


Jawaban :

7⃣ Bunda, memang mempertahankan itu tidak semudah mendapatkannya, untuk itu ijinkan hati anda "jatuh cinta" setiap saat terhadap suami. Ketika salah satu tidak sesuai harapan, jangan saling menyalahkan, itu tandanya kualitas kita juga sedang berkurang di hadapan Allah, maka teruslah memantaskan diri menjadi istri yang baik, Allah Maha membolak balikkan hati, maka hanya Allah yang bisa membolak balikkan hati pasangan kita, BUKAN kita✅



8⃣Mba Rita fithra dewi
1. Bagaimana menjembatani perbedaan pandangan dalam pendidikan anak antara suami dan istri? Sy masih kesulitan mendapatkan jalan tengah terhadap pola pendidikan anak2 kami
2. Apakah dengan berdamai dgn masa lalu akan mempermudah jalan utk menjadi lebih baik?


Jawaban :

8⃣ 1. Sering ngobrol dengan suami. Jika Bunda mendapatkan masukan ilmu tentang pendidikan anak, ceritakan pada suami. Jika suami berkenan, ajak untuk mencari informasi bersama. Proses ini tidak hanya sekali, namun terus menerus dilakukan.

2. Ketika kita sudah berdamai dengan masa lalu, maka tidak ada beban masa lalu yang membayangi kita. Kita bisa memulai langkah-langkah baru dengan jernih sehingga proses ke depannya menjadi lebih baik✅



9⃣Mba Widya
1. bagaimana bila kita masih belum bisa berdamai dgn masa lalu setelah kita menikah? apa step pertama yg harus dilakukan terlebih dahulu?

2. kita seharusnya mencari tahu kenapa kita tinggal di suatu lingkungan, tp bagaimana klo kita merasa tidak cocok di lingkungan tertentu, misalnya rumah?


Jawaban :

9⃣ 1. Selesaikan terlebih dahulu bayang-bayang masa lalu kita hingga tuntas. Bersihkan jiwa kita dengan hal-hal yang positif. Tekadkan diri untuk memutus rantai masa lalu, melupakannya dan tidak akan mengulangi lagi.

2. Bunda ditempatkan di lingkungan yang sekarang ini atas kehendak dan ridhoNya, maka pasti Allah sedang memiliki rencana untuk kita. Bersihkan hati untuk bisa menerima rencana Allah untuk diri kita ini, kemudian jalankan.  Anda dibutuhkan oleh lingkungan dimana kita tinggal. Maka jangan pernah lari dari lingkungan, tapi buatlah lingkungan agar sesuai dengan kehendakNya✅



1⃣0⃣ Mba Aini
1. Kadang tanpa kita sadari, kita melakukan pola pengasuhan (bad parenting) mirip sekali dengan apa yg orang tua kita lakukan, bagaimana cara memutuskan pola pengasuhan yang salah (memukul, mencubit, mengabaikan perasaan anak, dsb) dari orang tua ke kita agar kita tidak mengulang kembali ke anak kita?
2. Apakah _innerchild_ itu, bagaimana cara menyadari kehadirannya dan apa sumbangsing  _innerchild_ dalam pengasuhan anak anak kita?
3. Bagaimana cara memaafkan _innerchild_ kita yang terluka serta langkah langkah apa saja agar kita dapat berdamai dengan masa lalu?


Jawaban :

1⃣0⃣ 1. Bertaubat, melupakan dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Ketika hati dan pikiran sudah bersih, kita bisa memaknai bahwa anak adalah amanah, keberadaannya unik dan tidak ada duanya, sehingga kita akan terus berusaha mendampingi dan menemani fitrahnya bertumbuh.

2. Innerchild : warisan pengasuhan masa lalu. Kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.

3. Tazkiyatunnafs, penyucian jiwa. Langkah-langkahnya seperti pada jawaban poin 1 diatas✅



1⃣1⃣Mba Elvira
1. apa ciri-ciri orang yang masih menyisakan luka ketika mengasuh anak-anaknya sekarang?

2. Bagaimana bisa berdamai dengan masa lalu?


Jawaban :

1⃣1⃣ 1. Hal-hal negatif dalam pengasuhan yang dulu pernah diterima dari orang tuanya, diperlakukan juga kepada anak-anaknya saat ini

2. Sudah terjawab di no 1⃣0⃣✅



1⃣2⃣Mba Ayu
1. Bagaimana cara bersikap "tegas" kepada anak? Kadang2 bak buah simalakama. Di satu sisi kuatir anaknya jadi gak kreatif, di sisi lain pengennya anak bisa disiplin.
2. Bagaimana teknis "membandingkan/memberi contoh yang baik" kepada anak. Kadang2 ketika kita bermaksud memberi contoh dengan menyebut nama temannya, anaknya malah bilang "Ummi sayangnya sama A, sama Aku enggak".. Hihihi
3. Bagaimana tips mendidik anak tunggal (s.d. usianya 6 thn, belum dikaruniai rejeki adik) agar menjadi anak yang tangguh dan mandiri?


Jawaban :

1⃣2⃣ 1. Tegas berarti jelas atau pasti (KBBI) Jika berkaitan dengan disiplin, berarti tegas disini adalah melatih kebiasaan-kebiasaan baik dengan tata aturan yang jelas. Jika sudah disepakati satu kebiasaan baik akan dijalankan, maka konsistensinya harus tegas.

2. Saya pribadi, jika dibandingkan dengan orang lain, rasanya tidak suka, begitu pun anak-anak. Kita bisa berbincang dengan anak-anak tentang perkembangan yang telah diraihnya. Bagaimana pencapaian tahun ini daripada tahun kemarin? Ada kemajuan atau justru mundur? Bagaimana penguasaan ketrampilan anak saat usia 6 tahun, apakah lebih baik daripada ketika usia 5 tahun? Kita cek perkembangan anak dari tahun ke tahun, bukan dengan membandingkannya pada salah seorang temannya.

3. Temani anak untuk bertumbuh sesuai dengan fitrahnya✅



1⃣3⃣Mba Efiaty
1.Saya berada dlm lingkungan pergaulan yg kurang baik, bahkan bisa dibilang lingkungan yg buruk, bagaimana cara kita agar tetap bisa mendidik anak2 kita sesuai dg kehendak-Nya ditengah2 lingkungan yg demikian?

2. Apakah bakat n minat itu berbeda? Adakah cara yg mudah dlm menemukan bakat anak2 kita?


Jawaban :

1⃣3⃣ 1. Tetap utamakan pendidikan yang baik untuk anak-anak ya Bunda. Jika dirasa perlu, cari komunitas yang sejalan arah pendidikannya dengan kita.

2. Bakat : _personality_ yang produktif (Buku Panduan Talents Mapping)
Minat : kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, keinginan (KBBI)

Menemukan bakat anak kita, perlu proses yang terus menerus. Perlu pengamatan yang berkelanjutan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh anak✅



1⃣4⃣Mba Nyonyik
Assalamualaikum mba
1.Apa yang dimaksud dengan "membangun peradaban" pada materi kali ini? Mohon dijelaskan.

2.Saya pahami yang dimaksud pasti melibatkan sekelompok masyarakat banyak, perlu gerakan massif. Bagaimana ini dapat dicapai, sedangkan sekarang kita "hanya" sedang menyiapkan keluarga kecil kita saja?


Jawaban :

1⃣4⃣ 1. Membangun generasi yang baik, sesuai dengan kehendakNya.

2. Gerakan sekelompok masyarakat, dimulai dari gerakan tiap-tiap keluarga. Bangunan kokoh dari tiap keluarga, akan membentuk gerakan yang baik di masyarakat✅



1⃣5⃣Mba Rita Lestari
Terkait misi spesifik saya selaku pribadi maupun keluarga. Bagaimana kalau sampai saat ini saya atau kami belum menemukan misi spesifik kami/keluarga kami? Bagaimana langkah-langkah konkret utk menemukan misi spesifik itu? Kami selama ini berpegangnya dengan apa yang ada di alQuran misal kami harus menjadi muttaqin dan menjaga keluarga kami dr api neraka. Baru setelah itu direncanakan bergerak sebagai ustadziyatul alam apabila sdh 'dianggap' berhasil di lingkungan keluarga. Apakah bisa yg seperti ini disebut dg misi spesifik? Terima kasih.


Jawaban :

1⃣5⃣ Teruslah berbincang dengan suami Bunda untuk menemukan misi spesifik keluarga. Jika sudah terjadi  kegalauan terkait misi spesifik ini, maka bersyukurlah, karena ini berarti Bunda sudah dalam masa pencarian. Seseorang yang sudah menemukan misi spesifik, akan terlihat dari matanya yang berbinar-binar, memiliki energi positif, rasa ingin tahu yang lebih tinggi dan imunitasnya meningkat. Lebih dalam tentang misi spesifik ini, akan dibahas di materi ke 7



1⃣6⃣Mba Poppy
Berkaitan dgn lingkungan tempat tinggal saya, tetangga depan rumah saya (yg hanya dipisahkan oleh jalan gg 2 meter) seorang ibu yg sering memarahi anak laki2 SMP nya dgn suara yg sangat keras, nada tinggi, dan kata2 yg cenderung kasar. Sehingga terdengar sampai ke rumah kami bahkan ke kamar kami. Tetapi ia tetap  bersikap baik dlm bergaul dgn tetangga2nya. Apa yg harus saya lakukan terhadap anak saya yg masih berusia 19 bulan, sering mendengar suara keras dan bentakan seperti itu walaupun bukan berasal dari rumah kami? Apakah suara2 tersebut dapat berdampak tdk langsung kepada psikologi anak kami? Karena jujur saja, saya orang dewasa yg mendengar saja serasa saya yg dimarahi. Saya ckup khawatir dgn masalah ini. Kami baru 1,5 tahun tinggal di lingkungan ini. Bagaimana cara kami membentengi anak kami yg masih batita tersebut?
Terima kasih


Jawaban :

1⃣6⃣ Biasakan untuk terus melakukan hal-hal baik. Ajak anak untuk bercerita tentang kondisi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Jadikan hal-hal yang ada di sekitar kita, sebagai pembelajaran untuk kehidupannya✅



1⃣7⃣Mba Widya
Saya mempunyai anak laki2 usia 8 thn pertanyaannya 1.idealnya umur berapa bisa mengajarinya sholat ke masjid? Saya sdh pernah mengajaknya saat saya libur/tdk bekerja tp masih gagal
2.  Bagaimana memberikan pemahaman kepada anak saya utk beljar tidur tanpa saya (terpisah) saya.
3.Anak saya pernah minta sesuatu seperti mainan atau pergi kesuatu tempat tetapi sya menjawab nanti kalo bunda sdh ada uang, atau nanti ya kita menabung dulu apakah hal ini sdh bijak? Terima kasih


Jawaban :

1⃣7⃣
1. Dahulukan adab sebelum ilmu. Ajarkan anak adab saat beribadah di masjid, kemudian bersabarlah saat mendampingi anak. Bunda lebih paham, kapan anak kita siap untuk sholat di masjid.

2 dan 3: Kita perlu menanamkan konsistensi pada anak. Silahkan diskusikan dengan anak perihal tidur di kamar dan pengelolaan uang. Keputusan bersama akan lebih mudah diterima oleh anak. Kemudian konsistenlah dengan keputusan tersebut. Jika bunda konsisten, anak akan mengikuti teladan bunda✅



1⃣8⃣Mba Reytia
Assalamualaykum mau bertanya

1/ Bagaimana parameter kita sudah memaafkan seseorang yg pernah menyakiti kita di masa lalu?

2/ saya membatasi kontak dengan orang tersebut (beliau keluarga dkt saya) karena saya menyadari karakter org tsb sangat merusak bagi saya. Dan perasaan saya ke beliau lebih dominan tidak peduli. Apakah saya sudah memaafkan beliau?


Jawaban :

1⃣8⃣ 1. Kita sudah tidak ada rasa negatif terhadap seseorang tersebut. Jika bertemu dengannya, perasaan kita sudah lega dan wajar.

2. Bunda yang bisa merasakan dan menilainya✅



1⃣9⃣Mba Leila
Bagaimana membedakan keinginan (minat?) anak dengan fitrahnya? Atau sama saja? Maksud saya, kan ada kemungkinan suatu keinginan sifatnya temporer saja, nah adakah jangka waktu tertentu untuk menentukan ini memang potensi sesuai fitrahnya yang mengarah ke peran spesifiknya atau mungkin ketertarikan sesaat saja?


Jawaban :

1⃣9⃣ Fitrah itu sudah melekat pada tiap-tiap orang. Misal fitrah belajar, semua orang memiliki fitrah untuk belajar/mempelajari sesuatu. Jika fitrah belajar ini terus bertumbuh, maka tanpa kita paksa, otomatis akan berjalan dengan sendirinya ketika dibutuhkan. Sedangkan minat/ keinginan itu adalah kecenderungan orang untuk melakukan sesuatu. Ketika orang tersebut melakukan suatu hal dan ternyata menikmatinya tanpa ada rasa bosan, bisa jadi itu tanda-tanda peran spesifiknya✅



2⃣0⃣Mba Agris
1. Bagaimana cara "menghadirkan" ayah dalam membangun peradaban agar ibu tidak merasa sendirian?

2.Saya yakin suami saya adalah pasangan terbaik yang Allah pilihkan bagi saya. Tapi, masa lalu saya sebagai pihak yang ditinggalkan dalam melangkah ke jenjang pernikahan meninggalkan trauma tersendiri. Bagaimana caranya berdamai dengan masa lalu itu dan meningkatkan kepercayaan diri bahwa saya mampu dan pantas mendampingi suami dalam mewujudkan peradaban di keluarga kecil kami?


Jawaban :

2⃣0⃣ 1. Libatkan Ayah dalam aktivitas keluarga. Berikan porsi waktu/ kesempatan kepada Ayah untuk menunjukkan eksistensinya di dalam keluarga

2. Cara berdamai dengan masa lalu sudah terjawab di no 1⃣0⃣

Mendekatkan diri kepada Allah, terus berusaha membekali diri dengan ilmu-ilmu yang mampu meningkatkan kapasitas kita sebagai orang tua✅



2⃣1⃣Mba Mira
Adakah tips dan trik mengajak suami berdiskusi hal yg filosofikal spt ini? Suami sy plg susah diajak diskusi pertanyaan2 spt ini (visi kita dll)?


Jawaban :

2⃣1⃣ Dimulai dari pemetaan diri kita berdua sebagai pasangan suami istri, kemudian setelah itu berdua memahami anak-anak yang dihadirkan dalam keluarga ini, selanjutnya potensi unik alam, tempat kita tinggal, komunitas sekeliling kita dll. Disanalah kita bakal paham, mengapa Allah menjadikan keluarga kita seperti ini ✅



2⃣2⃣Mba Rahma Hasbi
Ibu sy dulux seorg pegawai. Jadi waktu kecil dulu lbh baxk dihasbiskan bersama nenek dan saudari bpk.  Ada beberap moment yg terasa lbh dekat jika bersama mereka ketimbang ibu sy sendiri. olehx itu, ini mjd salah satu alasan kuat knp hr ini sy lbh memilih mjd full time mother ketimbang working mother. Apakah ini sebuah kekeliruan ??


Jawaban :

2⃣2⃣ Untuk mendapatkan hasil yang berbeda, kita perlu melakukan dengan cara yang berbeda pula. Apa yang Bunda lakukan adalah hasil dari proses pembelajaran yang Bunda alami. Lakukan hal-hal yang baik untuk keluarga✅



2⃣3⃣Mba Primaliza
Sebagai orang tua tentu kita menginginkan hal yg terbaik utk anak2 kita,baik dari segi perbuatan,tingkahlaku dan ucapan.Kita ketahui bahwa anak merupakan peniru yg ulung,,apa yg dilihat n didengar langsung direkam sama anak2 kita,,terkadang kita tidak bisa mengontrol kegiatan anak2 kita baik itu dirumah atau disekolah. saya sebagai ibu yg waktunya sedikit utk anak karna bekerja setiap hari.
Pertanyaannya:
Bagaimana caranya kita sebagai ibu dapat mengontrol dgn baik apakah itu perbuatan,tingkah laku,perkataan anak supaya tidak terpengaruh dengan hal2 yg kurang baik dilingkungan baik sekolah atau lingkungan?


Jawaban :

2⃣3⃣ Latih hal-hal yang baik hingga menjadi satu kebiasaan. Jika diperlukan, bekerjasama dengan pihak-pihak yang berkaitan langsung terhadap aktivitas anak. Pihak-pihak tersebut bisa dipercaya untuk memberikan informasi yang benar dan jelas✅




=======================================

NICE HOMEWORK #3

📚MEMBANGUN PERADABAN DARI DALAM RUMAH 📚

Bunda, setelah kita belajar tentang "Membangun Peradaban dari Dalam Rumah" maka pekan ini kita akan belajar mempraktekkannya satu persatu.

🙋Pra Nikah

a. Bagi anda yang sedang memantaskan diri untuk mendapatkan jodoh yang baik, tulislah suara hati anda dengan tema “UNTUKMU CALON IMAMKU”

b. Lihatlah diri anda, tuliskan kekuatan potensi yang ada pada diri anda.

c. Lihatlah orangtua dan keluarga anda. Silakan belajar membaca kehendakNya, mengapa anda dilahirkan di tengah-tengah keluarga anda saat ini dengan bekal/senjata potensi diri anda. Misi rahasia hidup apa yang DIA titipkan ke diri kita. Tulis apa yang anda rasakan selama ini.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda?adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa  anda dihadirkan di lingkungan ini?


👨‍👩‍👦‍👦Nikah

Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.

a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

👩‍👧‍👧Orangtua Tunggal (Single Parent)

Bagi anda yang saat ini sedang mendidik anak-anak anda sendirian tanpa kehadiran pasangan hidup kita

a. Buatlah “Tanda Penghormatan’, dengan satu dua kalimat tentang sisi baik “ayah dari anak-anak kita” sehingga dia layak dipilih Allah menjadi ayah bagi anak kita, meskipun saat ini kita tidak lagi bersamanya.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan  potensi kekuatan diri mereka masing-masing.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak anda, silakan baca kehendak Allah, mengapa anda dihadirkan dengan tantangan keluarga yang luar biasa seperti ini. Apa misi hidup rahasiaNya  sehingga kita diberi ujian tetapi diberikan bekal kekuatan potensi yg kita miliki.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?

Setelah menjawab pertanyaan - pertanyaan tersebut di atas, sekarang belajarlah memahami apa sebenarnya "peran spesifik keluarga" anda di muka bumi ini.

Selamat membaca hati dan menuliskannya dengan nurani. Sehingga kata demi kata di nice homework #3 kali ini akan punya ruh, dan menggerakkan hati yang membacanya.

Salam Ibu Profesional


/Tim Matrikulasi Ibu Profesional/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak