Postingan

Menampilkan postingan dengan label Bunda Cekatan 1

Saatnya Terbang Mengudara, Wahai Kupu-kupu!

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim.... Duuh, nano-nano rasanya menulis ini. Ternyata saya sampai juga di garis finish untuk terbang sebagai kupu-kupu. Masya Allah, Allah yang telah memudahkan saya untuk berproses. Semua ini sungguh tidak luput dari kuasaNya. Kelas Bunda Cekatan merupakan kelas yang saya tunggu sejak lama. Sempat khawatir tidak kebagian slot karena lulusan Bunda Sayang semakin banyak, tapi alhamdulillah Allah memberikan nikmat yang tak terkira. Belajar kembali mengenal diri sendiri. Mengenal apa artinya kata "BAHAGIA". Masya Allah, saya bagai menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang seringkali saya lontarkan dalam batin saya. Awalnya, di kelas ini merasa bingung. Gak ngerti apa sebenarnya yang dikerjakan di tahap telur-telur . Apa sebenarnya esensi dari tantangan setiap minggunya? Tapi saya hanya ingat satu hal, "Bersabarlah dalam menuntut ilmu." Jadi, meskipun saya masih meraba-raba tapi saya selalu berusaha menyelesaikan setiap tantangan ya...

Action #4: Straight Ahead

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim... Wihuuu, pekan ke-7! Campuk aduk banget ini rasanya. Antara senang karena masih semangat di program mentorship meski jatuh bangun dan sedih karena sebentar lagi program ini berakhir. Pekan ini saya fokus untuk mengejar ketertinggalan action plan saya pada pekan yang lalu. Alhamdulillah, Allah kasih semangat lagi untuk terus maju. Kali ini, Ibu Septi meminta kami untuk merayakan kemajuan. Mentor menilai kemajuan mentee dan mentee menilai kemajuan mentor. Hoho, deg-degan. As a Mentee Pada pekan ini, saya melanjutkan untuk menyortir dan merapikan bumbu masakan. Hoho, banyak yang expired ternyata. Saya juga menata isi kulkas. Satu lagi yang saya lakukan di pekan ini adalah merapikan laci penyimpanan makanan anak-anak. Memang seharusnya keseluruhan action plan itu sudah selesai pekan lalu. Tapi seperti yang sudah saya jelaskan pada postingan sebelumnya, pekan ini saya memutuskan untuk mengejar semua ketertinggalan itu. Untuk pembiasaan mencuci, saya be...

Action #3: Learning by Doing

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim.... As a Mentee Waahh, pekan keenam ini sungguh...nano-nano rasanya! Semangat saya terjun bebaaass, huhuu...sepertinya karena energi habis digunakan untuk fokus kerja di ranah publik. Hari jumat masih vidcon sampai jam setengah 8, dilanjut meeting seharian di hari sabtu. Betul-betul hanya maintenance everyday . Progress action plan lambaattt sekali karena moodnya yang tercerai berai. Oiya, saya juga baru ngeh ternyata pekan lalu ada action plan yang ketinggalan, huhuu.. Bener-bener gak sadar padahal saya buka buku catatan donggg. Alhasil pekan ini pun terseok-seok menjalaninya. Meski begitu, saya masih bersyukur sekali karena bisa rutin mencuci dan menata peralatan makan dan memasak, tanpa menumpuknya berhari-hari. Anak-anak juga mulai terbiasa dengan menata peralatan makan mereka. Apalagi Adia yang hampir setiap hari membantu saya mencuci peralatan makannya, bahkan kadang peralatan makan kami. Masya Allah. Ini progress berarti bagi saya karena pembiasaan...

Action #2: Kegalauan Memilih Peralatan Masak yang Aman bagi Kesehatan

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim... Yasshh , memasuki pekan kelima rasanya semakin njlimet ini tantangannya, wakakakk. Bukan hanya action plan dan tugas sebagai mentor, pekan ini juga kami diminta untuk melakukan false celebration dan 360 degree evaluation . Hohoo... Pada pekan ini saya merasa kurang fokus, mungkin karena saking banyaknya yang harus dikerjakan ya (seperti yang sudah saya tulis tadi). Tapi, ternyata saya tidak sendirian karena Mbak Fina pun mengalami hal yang sama. Selain itu, saya juga mendapat curhatan serupa dari teman regional lain. Saat 360 degree evaluation , alhamdulillah saya justru mendapat banyak suntikan semangat. Pekan ini si ayah mau membantu saya untuk mencari peralatan masak. Ayah juga bertanya-tanya pada mama mertua tentang peralatan masak yang beliau gunakan. Bahkan, si ayah yang mengingat merk dan jenis bahan dasarnya. Yaaa, meskipun belum sampai tahap mensponsori peralatan masak yang saya gunakan, tapi karena hal itu saja saya bahagianya bukan kepalang...

Action #1: Muliakan Diri dan Keluarga dengan Menyortir Barang

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Waahh, sudah masuk pekan keempat! Pada pekan ini kami diminta untuk check-in . Hah, apa lagi, nih? Haha, kelas Bunda Cekatan ini memang banyak kejutan. Ternyata, check-in itu seperti refleksi hubungan antara mentor dan mentee, tentang apa kami rasakan, apa yang akan kami lakukan, terlebih bagaimana kelanjutan hubungan antara mentor dan mentee. Tahapan check-in ini ternyata sangat penting untuk menjaga hubungan sehat antara mentor dan mentee. Jangan sampai hubungan tersebut justru memberikan aura negatif pada salah satu pihak. Menariknya, tahapan check-in juga bisa diaplikasikan ke dalam kehidupan berumah tangga secara berkala biar kehidupan rumah tangganya sehat. Wihuuu, jadi pengen menerapkan tahapan check-in sama si Ayah, nih, hihi.. Oke, balik lagi ke kelas Bunda Cekatan, ya. Setelah melihat video dongeng Ibu Septi sebanyak tiga kali (aslii kok gak mudeng-mudeng harus ngapain, hahaa), akhirnya saya menghubungi mentor dan mentee saya untuk tahapa...

Action Plan Tahap Kupu-kupu

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim... Apa kabaarr? Hihii, libur ramadhan jadi libur nulis di blog juga yaa. Eh ada deh satu tentang zakat mal (postingan sebelum ini). Semakin menantang ini tiap minggunya di tahap kupu-kupu, hoho. As a Mentee Pada minggu ini kami, kupu-kupu muda, diminta untuk menetapkan goals sesuai dengan peta belajar. Hemmh, melirik peta belajar lagi, ternyata alhamdulillah sudah banyak juga yang dipelajari pada kelas Bunda Cekatan ini. Setelah melihat peta belajar, setidaknya ada empat yang yang masih perlu saya dalami. Saya akhirnya mencoba menemukan strong why mengapa saya urgent untuk mendalami hal tersebut *monmaap itu warnanya berantakan karena diintervensi krucils Berbenah mempunyai dampak yang luas bagi keluarga, apalagi di masa pandemi covid-19 ini, ya. Padahal si Bunda udah mulai aktif di kantor lagi, nih. Semakin seuprit waktu buat berbenah yaa, akhirnya si Bunda putuskan untuk membuat skala prioritas berbenah area mana yang akan dilatih keterampilannya p...

Asses Our Skills: Pertemuan Saudara Ideologis

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Pekan kedua ini seru! Karena mentor dan mentee saling bertemu. Bukan hanya chit-chat ya, tapi temu muka via online. Bagi saya ini membahagiakan. Rasanya seperti bertemu kawan lama, meski ada juga yang belum pernah bertemu sama sekali, loh. Istilah saudara ideologis mungkin tepat bagi kami, hehe. Sebelum tatap muka secara online, kami diminta untuk menilai kemampuan kami masing-masing, baik sebagai mentor ataupun sebagai mentee. As a Mentee Pada pekan ini, Mbak Fina memberikan beberapa pertanyaan untuk menganalisa kemampuan saya dalam berbenah. Beberapa pertanyaan yang diajukan Mbak Fina sebagai berikut: 1. Hal negatif yang saya rasakan ketika rumah tidak rapi; 2. Faktor apa yang membuat kerapian sulit dipertahankan; 3. Faktor yang mendukung kerapian dapat bertahan lama; 4. Goals spesifik saya dapat mentorship ini; 5. Target area/jenis barang yang akan dirapikan dalam periode mentorship ini; 6. Alasan saya memilih Mbak Fina sebagai mentor; 7. Se...

Mentor dan Mentee di Tahap Kupu-kupu

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim.... Pekan pertama di tahap kupu-kupu, rasanya campur aduk. Antara senang karena berhasil lolos dari tahap kepompong, sedikit sedih karena sebentar lagi kelas ini akan berakhir, bingung karena tantangan kian menantang, dannn lain sebagainya. Di tahap kupu-kupu ini ternyata kami para kupu-kupu muda memasuki program mentorship. Apa dehhh? Haha.. Ternyata, para kupu-kupu muda saling berbagi ilmu yang dimiliki dengan menjalankan dua peran: sebagai mentor dan sebagai mentee. Nah loh, berasa ilmu yang dimiliki seuprit, ditantang untuk berbagi pula, wakakakk. Apa saja ilmu yang akan saya dalami dan saya bagi dalam program mentorship ini? Find a Mentor : Ilmu Berbenah Melihat kembali peta belajar saya, saya awalnya sedikit bimbang menentukan topik yang akan saya dalami pada tahap ini. Di satu sisi pengen tahu tentang manajemen waktu (mengingat core peta belajar saya "On Time di Dunia, Bahagia di Akhirat"), tapi di sisi lain masih ada ilmu berbenah dal...

Selangkah Lagi Menjadi Kupu-kupu Cantik

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim... Saya menunggu pembukaan kelas Bunda Cekatan sudah sangat lama. Setahun lebih. Makin ketar-ketir ketika tahu kuota kelas Bunda Sayang setelah angkatan saya dibatasi. "Duh, apa saya bisa bersaing dengan teman-teman untuk menempati kuota kelas Bunda Cekatan nanti ketika dibuka?" batin saya. SCDD--siapa cepat dia dapat. Qadarullah , saya mendapatkan rezeki itu. Semakin bersyukur ketika tahu bahwa fasilitator kelas Bunda Cekatan ini adalah Ibu Septi sendiri. Masya Allah, saya belajar langsung dari sumber ilmu yang mumpuni. Lalu, di awal kelas, Ibu Septi menjelaskan tahapan permainan kami di kelas Bunda Cekatan. Perjalanan panjang dan tentu tidak akan mudah. Berkali-kali saya berazzam pada diri sendiri: "Bersungguh-sungguhlah kamu, maka kamu akan keluar dengan kesungguhan itu." Itu salah satu mantra yang Ibu Septi ajarkan. "Allah, izinkan saya belajar. Saya ingin menjadi lebih baik. Saya ingin memperbaiki diri saya yang akan saya...

Puasa Kepompong Pekan 4: Puasa Tidur Terlambat dan Bangun Kesiangan

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim... Pada pekan keempat ini awalnya saya agak bingung menetapkan topik puasa saya. Tadinya mau pilih puasa bermalas-malasan untuk melakukan dzikir pagi dan petang, tapi akhirnya diurungkan. Yang semakin saya rasakan belakangan ini (sejak WFH) adalah dua krucils yang selalu tidur lewat dari jam tidur biasanya. Sudah setahun ini memang saya menetapkan jam tidur malam anak-anak maksimal di jam 21.30 WIB. Kadang kecolongan, tapi masih oke lah. Sejak WFH ini, rasa-rasanya mereka belum pernah tertidur pulas di jam segitu. Paling cepat jam 21.00 WIB. Tenaganya gak habis-habis meskipun tidak tidur siang. Siapa yang kena imbas? Ya si Bunda.... Saya menyadari mungkin mereka berpikir kenapa si Bunda ini ada di rumah tapi waktu bermain bersama mereka berkurang. Selama ini memang saya kalau sudah bersama anak-anak benar-benar diusahakan lepas dari kerjaan kantor. WFH ini jadi bikin bias kebiasaan itu. Waktu bermain bersama mereka jelas berkurang karena saya juga dituntu...

Puasa Kepompong Pekan 3: Puasa Menunda Mempelajari Ilmu Allah

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim.... Segala puji bagi Allah karena saya sudah sampai sejauh ini belajar di tahap kepompong kelas Bunda Cekatan. Pekan ini terasa sangat berat karena menyangkut manajemen waktu yang menjadi core utama peta belajar saya. Dua pekan sebelumnya saya bergelut memenej emosi dengan suami dan anak yang alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan. Kenapa saya memilih menjalankan dua puasa itu sebelumnya? Karena memang rutinitas saya di pagi hari sangat berkaitan dengan si ayah dan krucils, seperti membangunkan ayah dan mempersiapkan krucils untuk berangkat bersama. Jika itu terkendala, maka tentu manajemen waktu saya di hari itu pun berantakan. Di pekan ketiga, saya merasa untuk perlu mulai masuk ke dalam manajemen waktu (khususnya yang menyangkut diri saya pribadi), karena alhamdulillah manajemen emosi saya terhadap anak-anak dan suami sudah cukup baik. Puasa saya pekan ini adalah puasa menunda dalam mempelajari ilmu Allah . Saat ini saya terlibat dalam dua kajian onl...

Puasa Kepompong Pekan 2: Puasa Ngomel sama Krucils

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Pada pekan ini saya menantang diri saya untuk berpuasa ngomel terhadap dua krucils . Awalnya sempat ragu, bisa enggak, yaa...secara kan intensitas interaksi sama anak-anak ini semakin sering yaa karena saya work from home (WFH) dan anak-anak school from home (SFH). Disinilah ilmu yang sudah saya pelajari diuji. Ilmu tentang komunikasi dan manajemen emosi. Melihat hasilnya ternyata surprise banget, masya Allah. Terus terang saya sendiri tidak menyangka dengan badge yang saya dapat. Alhamdulillah Allah mudahkan semua. Komunikasi dengan anak-anak berjalan lancar, saya juga gak ngegas, hehe. Hari ketiga saya mendapat badge "satisfactory" karena saya geleng-geleng kepala akibat ulah Askana. Askana kurang berhati-hati seharian itu. Bercanda sampai jatuh dari tempat tidur. Main petak umpet di kolong meja sampai kepalanya terbentur keras. Dan lainnya yang sampai mebuat saya mengoleskan minyak di beberapa bagian tubuhnya. Gemeshh yaa, haha. Ada s...

Puasa Kepompong Pekan 1: Puasa Ngomel sama Ayah

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Wohoo, semakin terkejut-kejut saya memasuki tahap kepompong. Di tahap kepompong ini ada dua tantangan yang diberikan oleh Ibu Septi. Pertama, tantangan mingguan berupa puasa dari hal-hal yang mengganggu peta belajar kita. Jurnalnya adalah jurnal mingguan yang ditulis ketika break puasa. Kedua, tantangan 30 hari untuk menguatkan topik/aktivitas dalam peta belajar. Tantangan 30 hari ini ditulis setiap hari. Pada tantangan 30 hari, saya ingin menguatkan praktik kreasi di dapur dengan menyajikan makanan yang halal dan thayyib dalam waktu maksimal satu jam. Untuk tantangan 30 hari saya menggunakan platform FB saya, teman-teman bisa lihat di sini , ya. Untuk tantangan mingguan, saya memilih untuk menuiskannya di blog ini. Pekan pertama, saya memilih untuk puasa menahan amarah jika si Ayah sulit untuk bangun pagi. Hehe. Mungkin karena latar belakang pengasuhan yang berbeda ya antara orang tua dan mertua saya, jadi rasanya hampir setiap pagi si saya ini kesal...

Gerbang menuju Kepompong

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan saya melewati dua tahapan kelas Bunda Cekatan, masya Allah. Perasaan campur aduk, antara senang, waswas, haru, penasaran, semua jadi satu. Alhamdulillah gak ada sedih sih , hehe...karena menjalani semua ini dengan happy (karena banyak kejutan keknya, haha). Meski memang terus terang belakangan ini agak harus menata semangat, entah karena jenuh atau karena memang konsentrasi terpecah. Yang pasti, setiap di akhir pengumpulan tantangan selalu ada tambahan energi, jadi bisa menyelesaikan jurnal di setiap minggunya. Tiba di penghunjung tahap Ulat-ulat ini saya tidak lagi menerka-nerka ke mana arah tujuan saya, istilahnya udah ajeg lah yaa akan jalan yang mau ditempuh (yaiyalahh, wong peta belajarnya udah revisian ke-6 kayaknya, wakakakk...keterlaluan kalau masih oleng!). Di tahap ini saya banyak belajar, bagaimana tentang pengagungan ilmu dan sumber ilmu, bagaimana menetapkan fokus pada apa yang kita butuhkan (bu...

Bekal Makanan Buddy

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Alhamdulillah memasuki pekan ke-8. Ini merupakan pekan terakhir tahap Ulat-ulat. Pada pekan ini, kami para ulat diminta untuk mencari buddy. Siapakah buddy? Buddy adalah teman seperjuangan yang akan menjaga kita, memberikan kita banyak bekal sebagai persiapan memasuki tahap kepompong. Untuk mencari buddy ini, ada proses lamar-melamar. Eng...ing...eng...bingung dong yaa, mau ngelamar siapa. Sementara, saya pun gak dilamar sama orang lain, bahahaa. Strategi pencarian buddy ini yang saya pakai adalah orang yang saya rasa klop dengan saya dan tentu berasal dari keluarga yang memang belum saya dalami. Harapannya, selain dapat memberikan bekal untuknya, saya juga mendapatkan bekal yang sesuai dengan peta belajar saya. Setelah menjalani proses pencarian buddy ini, benar-benar bikin jantung deg-degan ya. Lamaran saya ditolak dua kali dan yang paling menyakitkan adalah pinangan yang telah saya terima ternyata diputus sebelah pihak. Huks!! Ya memang kalau kata A...

Refleksi Makanan Tahap Ulat-ulat

Gambar
Bismillahirrahmanirrahiim.... Waktu tinggal dua minggu lagi dalam tahap ulat-ulat. Pada minggu ini kami diminta untuk membongkar semua keranjang makanan yang kami punya. Mulai dari makanan utama, hadiah, maupun cemilan. Hemmh, apa saja makanan yang sudah saya lahap,Pada peta belajar saya yang baru, saya menambahkan kegiatan Social Life with Extended Famiy and Others. Maksudnya adalah dalam kegiatan sehari-hari tentu saya pun berinteraksi dengan keluarga besar dan orang lain. Setelah saya telaah lebih dalam, ternyata saya membutuhkan makanan utama tentang komunikasi , bukan manajemen waktu, meskipun tema peta belajar saya adalah "On Time di Dunia, Bahagia di Akhirat". Kenapa begitu? Karena masalah utama saya bukanlah saya tidak bisa mengelola waktu dengan baik secara pribadi, tapi lebih kepada bagaimana saya mengelola waktu pribadi saya bersama dengan keluarga agar lebih produktif. Produktif tentu saja tidak ada drama merepet panjang kali lebar ke krucil dan si Ayah saat...