Postingan

Menampilkan postingan dengan label I Love Math

Matematika sebagai Pondasi Kerangka Berpikir Anak

Gambar
Matematika, suatu cabang ilmu yang tidak sedikit orang yang tidak menyukainya--termasuk bagi suami saya. Katanya, ia lebih suka mempelajari fisika daripada matematika, karena fisika merupakan ilmu terapan yang dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Setelah mengunyah materi dan mengerjakan tantangan game level 6 ini, saya semakin menyadari bahwa matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang penting untuk dipahami. Matematika tidak hanya sebatas kegiatan berhitung saja, lebih dari itu..ilmu matematika sebagai salah satu pondasi membangun kerangka berpikir seseorang menjadi kritis, logis, dan sistematis. Pengenalan konsep dasar matematika sederhana yang selama ini kami lakukan semoga dapat membangun persepsi di mata anak-anak bahwa matematika itu suatu ilmu yang menyenangkan, tidak melulu soal angka, sehingga nantinya mereka dapat lebih memahami dan mengaplikasikan matematika ke dalam kehidupan sehari-hari. #AliranRasa #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAr...

Mengenal Anggota Tubuh

Salah satu cara menyenangkan untuk mengenalkan anggota tubuh ke anak-anak adalah dengan lagu "Dua Mata Saya". Kali ini saya mencoba untuk mengetes pengetahuan Adia. " Adia, mata dedek mana?" tanya saya. Ia lalu menunjuk matanya. "Iyaa, itu ya..ada berapa matanya? Ada dua ya.." kata saya. "Hidungnya mana, dek?" ia lalu menunjuk hidung mungilnya. Saya lalu menanyai anggota tubuh lainnya dan ia berhasil menunjukkannya dengan benar. "Sekarang, tangan dedek mana? Coba angkat!" Ia lalu mengangkat tangan kirinya. "Tangan satunya lagi?" pinta saya. Ia lalu mengangkat tangan kanannya. "Waah, pintaar..iya tangan Adia ada dua ya, nak.." ia tersenyum senang. Meski belum lancar bicara, Adia sudah bisa dinyatakan LULUS dalam hal pengenalan anggota tubuh ini. Good job, Adia! 😘 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Belajar Berhitung: Penambahan

"Bunda, ini apa?" Askana menunjuk salah satu halaman di buku aktivitasnya. "Waah, yg ini kakak belum bisa, nak..ini belajar penambahan.." jawab saya. "Bisa kok, Bunda..kakak bisaa! Kakak udah belajar penambahan di sekolah sama Ms Endang," katanya percaya diri. "Woww, betul, Kak?" tanya saya penasaran. "Iyaa, Bunda. Bunda gak tahu ya? Nihh, satu ditambah lima itu..." katanya dengan kalimat yang menggantung, ia nampak berpikir. "Jadi berapa?" tanya saya. "Jadi..emmh.." ia masih berpikir keras. Saya lalu membantunya dengan mengangkat dua tangan saya. Tangan kiri mengisyaratkan lima jari, tangan kanan mengisyaratkan satu jari. "Ini, kak.. Lima ditambah satu, jadi berapa?" tanya saya lagi. "Jadii...tujuuhh!!" jawabnya mantap. "Haa? Bukaann! Ini loh dihitung jari Bunda, jadi berapa?" tanya saya mulai gemas. "Emmhh..." pikirannya masih berasa keras. "Jadii..enaamm.....

Nomor Antrian

Hari Sabtu ini berhubung ayahnya anak-anak tetap masuk ke kantor untuk meeting, akhirnya saya pergi ke dokter bersama dua krucils. Alhamdulillah tidak begitu antri, sehingga dapat selesai dengan cepat. Sehabis saya konfirmasi obat terhadap pihak farmasi, Askana pun sigap membantu saya memencet mesin untuk mendapatkan nomor antrian. "Kak, dapat nomor berapa kita?" tanya saya. "Emmh, zero..dua..seven.." katanya menyebutkan angka yang tertera pada kertas. Hihii beginilah yaa kalau di sekolahnya pakai bahasa inggris di rumah pakai bahasa indonesia, campur aduk ngomongnya, hehe.. 😅 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Ayo, Tutup Pintunya!

"Askana, tuh kaann..kenapa Kakak gak menurut sama Bunda? Bunda udah berkali-kali bilang kan sama kakak?" ini kali kedua saya menegurnya malam ini karena larangan saya tidak diindahkannya. Pertama, ia menindih badan adiknya, bercanda memang..keduanya tertawa. Walaupun badan Adia hampir menyamainya, tapi tetap saja bagi saya: tidak ada senda gurau yang menyakiti orang lain. Ia lalu minta maaf kepada adiknya. Kedua, menggigiti kuku, dan saat ini malah melakukannya dengan sembunyi-sembunyi.  Saya pun akhirnya keluar kamar, yang diikuti oleh dua krucils ini. "Tutup pintunya, Kak!" inipun sudah berulang kali saya katakan. Yang keluar kamar belakangan, harus menutup pintu kamar. Askana langsung bergerak cepat menutup pintu. Dari sofa, akhirnya saya mengajak para krucils ke kamar mereka. "Yuuk, kalau belum mau pada bobo, kita ke kamar kakak dan dedek aja ya!" ajak saya. Selama ini memang kamar mereka sebagai tempat 'transit' untuk bermain dan belajar s...

Kakak - Adik

"Waahh, anak Bunda pintaarr, si cantik nomor dua..!" seru saya pagi itu mengapresiasi kemajuan motorik Adia saat dalam perjalanan ke sekolah. "Bunda, kalau kakak Kana si cantik nomor satu yaa? Soalnya kakak Kana itu kakaknya ya, Bunda..kakak lahir duluan ya..?" timpal si Sulung dari jok depan. "Betul, Sayang..kakak anak nomor satu, dedek anak nomor dua.." jawab si Ayah membenarkan. Good job, Askana! 😘 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Bulan Setengah!

Sesampainya kami di depan rumah, saat saya kelimpungan menggeret barang-barang bawaan, su Sulung teriak, "Bundaaa, lihaattt! Ada bulan setengah.." serunya riang. "Waahh, iyaaa..", jawab saya menimpali. Malam ini bulan terlihat setengah lingkaran. Esok harinya, saat saya menjemput anak-anak di sekolah, "Bunda, lihaatt..ada bulan setengah lagii..!" seru Askana. "Tapi, itu bukan setengah lagi, Bunda..bulan apa itu namanya?" Skak! "Ooiyaya..bukan setengah lagi, artinya sudah mau bulan purnama, sayaang.." mamak ngeless, sambil ragu jawaban ini diterima atau tidak, wakakaakk.. Dan Askana ber-"ooo" ria. Kali ini selamat, sepertinya saya harus sudah mulai belajar lagi tentang pergerakan bulan, hihii.. 😄 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Kriiingg!

Memasuki usia empat tahun, Askana sudah bisa menyebutkan angka 1-30 secara urut. Ia juga sudah bisa mengidentifikasi angka dan menuliskannya, meskipun terkadang arahnya terbalik. Saat di rumah Oppungnya, "Bunda, ayo telpon Ayah! Kakak Kana mau telpon Ayah.." serunya antusias. Pesawat telpon di rumah Oppungnya memang menjadi salah satu barang favorit sejak Kana kecil. Di rumah kami tidak ada. "Sini, tante sebutin nomor Ayah ya, kakak yang pencet," jawab adik ipar saya, "nol..delapan..satu..dua...." tantenya runut mendikte nomor hp itu. "Ayaahhh...ayah ko belum pulang? Ayah dimana?" katanya membrodol dengan banyak pertanyaan, "Kakak Kana di rumah Oppung nih, ayah jemput dongg!" lanjutnya. Askana lalu memanggil adiknya untuk bicara, "Ayaaahhh...ayaaahhh!" kata Adia. Namun sepertinya kurang ada respon dari seberang sana. Lalu, tantenya meminta gagang telpon dari Askana, "Halo, Abang..abang, kedengeran gak? Abang..eh, iya...

Bermain dengan Timbangan Digital

"Bundaa, tolong lihatin dong, kakak kana berapa?" ia gesit sekali mengeluarkan timbangan digital dari kolong lemari. "12,8 kilo.." kata saya "Waahh, kakak kana udah tinggi ya, Bunda?!" entah mengapa ia selalu menyebut tinggi badan. "Bukan tinggi, nak..tapi berat. Timbangan itu untuk mengukur berat badan," saya mengoreksi untuk yg ke sekian kalinya. "Ayoo, bergantian..coba sekarang kakak sebutkan angka yang muncul!" Posisinya berhadapan dengan timbangan, "emmh..lima..satu..empat.." jawabnya ragu-ragu membaca angka yang terbalik. "Waah, pintar kakak..betul semua angkanya ya, tapi urutannya terbalik, nak..harusnya bacanya dari sebelah sini.. Ayo sekarang bergantian lagi!" 😊 Berat siapakah ituuu?? #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

1..2..3..Sayang Semuanya!

Matematika kali ini saya kenalkan kepada Adia lewat lagu. " Satu .. satu .. Adia sayang Bunda Dua .. dua .. Adia sayang Ayah Tiga .. tiga .. Adia sayang Kakak Satu .. dua .. tiga .. sayang semuanya .." Mendengar lagu itu selesai, Adia bertepuk tangan. Lalu, saya coba mengganti semua objek di lirik lagunya dengan "Bunda", Adia ternyata responsif dengan perubahan lirik tersebut. Dia tidak bertepuk tangan, tapi justru raut mukanya penuh tanya. Saya kemudian mengganti lagi objeknya dengan " Bunda", "Ayah", dan " Kakak"; Adia kembali memainkan tangannya dan bertepuk tangan di akhir lagu, hihii.. 😘 #Tantangan10Hari #Level6 #KuliahBunsayIip #ILoveMath #MathAroundUs

Celengan yang Melatih Kesabaran

Hoaammhh..! Menulis itu memang butuh semangat yang harus selalu dijaga yaa.. Rasanya susah sekali move on dari suasana liburan, heu..padahal tantangan kelas Bunda Sayang sudah dimulai lagii..daann sayaa masih stuck di tempat, huhuu. Ayo ahhh, semangaattt!! 💪🏻🔥 Tantangan game level 6 kelas Bunda Sayang kali ini adalah tentang matematika, bagaimana mengenalkan matematika dengan cara yang fun. Saya jadi ingat, sewaktu kelas 2 SMA, saya senang sekali pelajaran matematika. Senang juga dengan gurunya. Yang berkesan adalah waktu itu saya sampai dipanggil guru matematika, disodorkan pertanyaan, "mau nilai 8 atau 9 di rapot?", ahahaa..bingung juga ko sampai ditanya begitu. Khawatir tidak bisa mempertanggungjawabkannya, akhirnya saya memilih nilai 8. Tapi ternyata, saya cukup kaget melihat angka "9" untuk pelajaran matematika saat pembagian rapot, ohoho.. 😅 Matematika itu tidak melulu tentang berhitung. Matematika sederhana ju...