Rahasia Charlie

Sudah sepekan aku tinggal di rumah baru ini. Bang Udin memanggilku dengan Charlie. Ah, Charlie, nama yang mencerminkan kegantenganku. Jujur saja, dibeli oleh Bang Udin merupakan keberkahan untukku, karena sepertinya Bang Udin orang yang baik. Semoga saja harapanku menjadi kenyataan. Aku selalu melihat Bang Udin didatangi banyak orang, entah apa pekerjaannya. Masa bodoh, lah. Yang penting dari sejak aku datang, aku selalu makan enak. Aku sebenarnya heran dengan penampakan diriku sebagai ayam ganteng saat ini. Aku mengingat dengan jelas sebelum dibeli Bang Udin, bulu-buluku berwarna merah kehitaman. Pola berwarna kuning ada di bagian punggungku, bulu hitam di bagian dada. Tapi setelah bang Udin memberiku ramuan yang entah apa gerangan, warna buluku berubah. Yang kuingat hanyalah aku diletakkan di dalam wadah besar yang diberi ramuan itu. Lalu bang Udin mengaduk-adukku dalam wadah tersebut dengan tangannnya, seperti mengaduk keripik yang dibumbui. Aku kini berubah dari jengger,...