Postingan

Menampilkan postingan dengan label Gaya Belajar Anak

Action #3: Learning by Doing

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim.... As a Mentee Waahh, pekan keenam ini sungguh...nano-nano rasanya! Semangat saya terjun bebaaass, huhuu...sepertinya karena energi habis digunakan untuk fokus kerja di ranah publik. Hari jumat masih vidcon sampai jam setengah 8, dilanjut meeting seharian di hari sabtu. Betul-betul hanya maintenance everyday . Progress action plan lambaattt sekali karena moodnya yang tercerai berai. Oiya, saya juga baru ngeh ternyata pekan lalu ada action plan yang ketinggalan, huhuu.. Bener-bener gak sadar padahal saya buka buku catatan donggg. Alhasil pekan ini pun terseok-seok menjalaninya. Meski begitu, saya masih bersyukur sekali karena bisa rutin mencuci dan menata peralatan makan dan memasak, tanpa menumpuknya berhari-hari. Anak-anak juga mulai terbiasa dengan menata peralatan makan mereka. Apalagi Adia yang hampir setiap hari membantu saya mencuci peralatan makannya, bahkan kadang peralatan makan kami. Masya Allah. Ini progress berarti bagi saya karena pembiasaan...

Aktivitas Renang yang Selalu Dinanti

Gambar
Bismillahirrahmannirrahiim... Tahun 2017 lalu saya pernah menulis tentang Trial Error Latihan Berenang Para Balita (yang belum baca, bisa cuss ke sini , ya) yang cerita akhirnya berujung pada vacum nya anak-anak belajar berenang. Alhamdulillah, setelah dua tahun, aktivitas ini kembali kami jalani. Gemesss banget menunggu waktu anak-anak siap dan menunggu jadwal match dengan Mbak Rina. Iya, loh, saya bela-belain nunggu kelas renang dengan Mbak Rina mengingat saya merasa cocok dengan gaya belajar yang Mbak Rina terapkan di kelas renang. Sabar pisan dan perlengkapan renangnya oke banget. Dan yang saya suka adalah teknik belajarnya dari dasar sekali dan dilakukan dengan fun . Di minggu awal belajar pernapasan dengan meniup-niup alat seperti terompet dan suling. Askana juga diajarkan cara menyikapi bilamana air yang masuk ke kerongkongan ataupun ke hidung. Sekarang Askana sudah bisa meluncur, meski belum terlalu lama. Adia pun sama. Namun, Adia lebih utama dibuat merasa nyaman terlebih da...

Kunjungan Anak ke Kantor Orang Tua

Gambar
Bismillahirrahmannirrahiim.. Sebagai ibu yang bekerja di ranah publik, pernahkah Teman-teman dihadapkan pada situasi sulit? Misalnya, di saat harus menyelesaikan pekerjaan tapi anak-anak tidak ada yang menjaga. Saya sering sekali berada di situasi seperti itu. Bisa dikatakan saya diharuskan lembur secara berkala (setiap tiga bulan), paling tidak selama empat hari. Rutinitas itu sudah saya lakukan sejak tahun 2010. Bahkan, dulu, sebelum menikah saya pernah menginap di kantor saat weekend dengan beberapa teman. Setelah memiliki anak, tentu prioritas saya berubah. Saat Askana bayi, saya selalu meminta keringanan untuk tidak ikut lembur di hari kerja dan weekend . Namun, setelah Askana menginjak usia satu tahun dan sudah bisa berjalan, saya mulai terlibat kembali. Askana bisaanya ikut lembur di daycare nya dan saya baru menjemputnya di malam hari. Askana bahkan pernah saya jemput pukul setengah sepuluh malam. Apakah Askana sudah tidur saat saya jemput? Tidak. Ia selalu dalam kondisi c...

Passion (Saya) yang Terkungkung

Gambar
Passion . Apa yang kira-kira terbersit dalam pikiran, Teman-teman? Saya kadang bertanya dalam hati, "Apa, ya, passion saya?" Terus malah bingung mikir jawabannya, hehe . Mungkin saya masuk kategori orang yang telat mengembangkan minat. Biasa saja. Suka mencoba banyak hal, tapi bukan termasuk orang yang ahli dalam suatu hal. Bukan juga termasuk orang yang berbinar-binar karena mengerjakan sesuatu. Flat. Menyedihkan? Iya, memang. Saat sekolah kita memang belajar banyak mata pelajaran, ya. Kita dituntut bisa di semua mata pelajaran. Memang enggak ada yang memaksa, sih, tapi siapa yang ngalamin ikutan remed di mata pelajaran/mata kuliah tertentu? Sini, ngacung bareng saya! Hehe.. Dan kalau ternyata ikutan remed , malunya bukan kepalang. Ada sanksi sosial di sana. Saya ingat sekali waktu itu sahabat baik saya harus mengikuti ujian ulang mata kuliah Fisika Umum di tahun pertama. Akhirnya, ia memutuskan untuk menginap di rumah saya, belajar semalam suntuk. Bukankah itu artinya k...

Menari sebagai Kegiatan Olah Gerak

Gambar
Bulan Juni nanti rencananya Askana akan menampilkan tarian india bersama dengan teman-temannya pada acara graduation kelas K2. Tarian india ini diiringi oleh lagu "Boly Chudiyan". Ini bukanlah kali pertama Askana akan menari di depan orang banyak. Tahun lalu ia menampilkan tari balet dengan sangat baik, padahal waktu itu ia berlatih lebih sedikit dari teman-temannya karena ia cuti sekolah. Sama seperti sebelumnya, Askana rajin sekali berlatih, mengulang tariannya di rumah bahkan di mobil.. Selalu bersemangat di setiap gerakannya, bahkan ia juga menghapal lagu pengiringnya, hahaa.. 😅 Hal yang mengejutkan bagi saya justru reaksi adiknya. Adia dengan antusias mencoba meniru gerakan kakaknya sambil tertawa dan sesekali berteriak "aca..aca!" mengikuti lirik lagu. 😆 Melihat keduanya sangat total dalam kegiatan olah gerak ini, terpendam bakat kinestetik sepertinya ya, hihii.. #tantangan10hari #gayabelajaranak #kelasbunsayiip #askanammara #ayudiab...

Membaca Memperkaya Kosakata dan Imajinasi

Gambar
Kebiasaan membaca sudah saya tanamkan pada Askana sejak ia berusia 3 bulan. Dulu, setiap perjalanan ke sekolah, saya selalu membacakan buku untuk Askana. Ia pun menyimak dengan seksama. Kebiasaan membaca ini terbawa hingga sekarang. Hampir setiap malam saya harus bernegosiasi tentang banyaknya buku yang saya bacakan sebelum tidur. Setiap hari pun saya selalu membawakan buku bacaan ke sekolahnya. Dari kegiatan membaca ini, hal yang paling saya rasakan adalah perkembangan kosakata dan daya imajinasi Askana. Berbeda dengan Askana, Adia terlihat tertarik setiap kali saya membacakan buku. Saat kakaknya sedang asyik mendengarkan bahkan menbrodol saya dengan pertanyaan ini-itu, Adia justru sibuk mengerjakan hal lainnya. Namun, terkadang Adia tertarik membolak-balik halaman buku, menunjuk gambar-gambar. Hemmh , perlu menambah intensitas interaksi Adia dengan buku nih ya agaknya.. Note: foto diambil sekitar setahun yang lalu 😊 #tantangan10hari #gayabelajaranak #kelasbunsayiip #as...

Belajar Abjad ala Askana

Gambar
Saya lupa persisnya kapan, tapi seingat saya di salah satu pembagian rapot Askana, guru pernah bilang bahwa Askana tipe anak yang tidak suka dites, ehehe.. Kalau gayanya yang ini seperti gaya ayahnya. Jadi, kadangkala saat gurunya memberikan tes (setiap anak maju ke depan kelas), Askana justru menjawab pertanyaan dengan melantur, kadang disertai dengan senyum jahilnya, heuu..gemess yaa! 😅 Hal itu juga yang kadang saya alami saat menemaninya belajar. Saya seringkali membelikan buku atau majalah aktivitas, tapi seringkali Askana menolak ketika saya memintanya mengerjakan worksheet tertentu. Namun, tidaklah heran beberapa saat kemudian saya mendapati worksheet tersebut sudah dikerjakan dengan baik, hehe..anak pintaarr 😍 Ketika semangat belajarnya timbul, matanya berbinar-binar. Ia memang sedang mempelajari abjad A - Z. Dengan semangat ia meminta saya mengejakan satu persatu huruf-huruf yang menyusun nama-nama orang yang ia tanyakan, kemudian menuliskannya di sua...

Mengasah Motorik Halus dengan Tool Set

Gambar
"Ehhh...jangan pilih mainan mobil-mobilan dong, itu mainan anak laki-laki!" Pernah dengar kalimat itu? Saya sering mendengarnya, anak laki-laki hanya diperbolehkan memainkan mainan anak laki-laki, seperti mobil-mobilan, robot, dan lainnya; sedangkan anak perempuan hanya boleh memainkan mainan masak-masakan, boneka, dan lain sebagainya. Perlakuan itu tidak diterapkan pada anak-anak kami: Anak-anak bebas memilih dan memainkan apapun selama aman dan tidak melanggar syariat. Sudah lamaaa sekali saya ingin membelikan peralatan pertukangan yang terbuat dari kayu kepada Askana. Kalau selama ini ia hanya melihatnya di buku, tujuan saya kali ini adalah memperkenalkan fungsinya dan bagaimana cara menggunakannya. Meskipun tidak lengkap, mainan pertukangan tool set ini mampu melatih kemampuan motorik halusnya, seperti saat menggunakan palu dan obeng. Di awal Askana tidak tertarik pada mainan ini, tapi kemudian justru ia sangat bersemangat membongkar mainannya. Ia juga semangat memalu...

Musik, selalu Memikat Hati Adia

Gambar
Seperti tulisan saya sebelumnya, Adia sangat berbeda dengan Askana dalam hal ketertarikannya terhadap mainan. Jadilah, yang tadinya kami berharap mainan Askana dapat digunakan kembali oleh Adia, ternyata lewatt gitu aja lohh.. 😂 Saya pun akhirnya beberapa kali menelaah gaya bermain dan belajar Adia seperti apa. Ternyata, berdasarkan pengamatan, Adia lebih tertarik dengan mainan yang mengeluarkan bunyi-bunyian; daripada buku, puzzle, buah-buahan, ataupun hewan-hewanan. Ia betah berlama-lama berdiri dekat musical table -nya, bermain puzzle bentuk, memasukkan bola ke dalam lubang, memutar dan memencet fitur lainnya, bahkan latihan berjalan dengan mendorong-dorong musical table -nya. Baiklaah, nak..nanti kita coba berbagai metode belajar dengan musik yaa.. Nah, termasuk gaya belajar yang manakah inii? 😁 #tantangan10hari #level4 #kelasbunsayiip #ayudiabdilla #belajardenganmusik

Bunchem, Warna-Warni yang Menggemaskan

Gambar
Setelah beberapa waktu merenung (waakakakk..lebay dikiit), akhirnya saya memutuskan untuk membeli bunchem. Kenapa bunchem? Inilah beberapa alasan saya: a) Bunchem dapat digunakan untuk menstimulus indera peraba anak; b) Bunchem dapat digunakan untuk mengenalkan warna dan mengelompokkannya; c) Bunchem dapat mengeksplor daya imajinasi anak. Kira-kira itulah tiga alasan utama saya membeli bunchem, tentunya karena harganya yang juga terjangkau, waakakakk.. 😆 Sesuai dengan keterangannya, bunchem dapat digunakan untuk anak berusia 4 tahun ke atas. Tapi, saya rasa sudah aman diberikan kepada Askana yang belum genap 4 tahun, sedangkan untuk Adia harus dengan pengawasan penuh mengingat Adia masih berada di fase oral--apaa ajaa masuuk mulut 😝 Saat saya berikan bunchem, Askana antusias sekali membuat berbagai bentuk, meski belum beraturan, hehe.. Tapi kemudian ia meminta saya atau nininya untuk membantunya membentuk bunchem menjadi ular, kuda, ikan, dan lainnya. Kalau...

Belajar tentang Suhu dan Percampuran Warna

Gambar
Saat Askana lahir, ayahnya membelikan frezeer khusus ASI sebagai bentuk dukungan pemberian ASI untuk Askana. Alhamdulillah freezer itupun terpakai oleh Adia.. 😊 Oleh karena ada bunga es yang harus dibersihkan secara rutin, saya kemudian tercetus ide untuk membuat aktivas bagi Askana. Waahh, jackpot banget nih Askana boleh main es, hehe.. Si Sulung senangnya bukan kepalang. Apa yang bisa dibuat dari bunga es tersebut? Selain memperkenalkan suhu, saya juga memperkenalkan warna. Dari aktivitas ini ia mengetahui proses es sebagai benda padat akan mencair ketika berada di suhu ruangan. Permainan warna juga saya eksplor. Sebelumnya Askana telah belajar percampuran warna dasar (merah, kuning, biru) secara visual melalui buku si Poldy, kali ini saatnya praktik mencampur warna-warna tersebut. Meskipun pewarna yang saya miliki terbatas pada tiga warna dasar tersebut 😁, tapi ia sangat antusias mencampur warna yang satu dengan yang lainnya. Tanyanya memberondong saya, ...

Mainan Anti Stress

Gambar
Pernah dengar gak kegiatan colouring itu bisa membantu meluapkan emosi kita? Nah, saya termasuk salah satu orang yang percaya akan hal itu. Saat saya mengandung Adia, Askana memiliki sedikit masalah tentang penerimaan 'keberadaan' adiknya. Alhamdulillah fase itu sudah terlewati dengan baik. Salah satu hal yang saya lakukan adalah mengajak Askana untuk bermain warna, agar emosinya dapat tersalurkan melalui coretan-coretan tangan mungilnya. Ia pun sudah sangat pintar dan rapi mengerjakannya. Lain cerita saat beberapa waktu lalu Askana mengikuti lomba mewarnai yang diadakan oleh kantor ayahnya dalam rangka family fun activity milad Bank Muamalat Indonesia yang ke-25. Pada awalnya ia semangat sekali untuk mengikuti aktivitas mewarnai ini, sampai berani loh tanya ke tante yang jaga kids corner, "Tante, kapan dimulai colouringnya??" 😀 Alhamdulillah ia pun sabar menanti hingga lomba dimulai. Sesaat ia diberikan crayon dan lembar gambarnya, ia mulai mewarnainya. Tapi kemud...

Serupa tapi Tak Sama

Gambar
Masih ingat pertanyaan saya di postingan sebelumnya?  "Apa kaitannya gaya belajar orangtua dengan gaya belajar anak?"  Akhirnya, saya pun melempar pertanyaan itu ke WAG Kelas Bunda Sayang. Alhamdulillah banyak sekali teman-teman yang menanggapi. Diskusi di whatsapp group pun semakin seru, yeay! Tapi satu yang saya sayangkan, tidak ada komentar atau opini apapun dari tim fasilitator--yang pada akhirnya menurut saya pertanyaan ini belum juga mendapat jawaban yang utuh, huhuu.. =( Nah, titik terang bermula dari Mbak Reni yang sharing tentang pengaruh gaya belajar orang tua terhadap gaya belajar anak. Jadi ternyata, kemungkinan karena si Ibu dominan akan gaya belajar tertentu yang juga diterapkan sehari-hari menjadikan si Anak turut beradaptasi dengan gaya belajar tersebut. Opini lain, Mbak Weni juga berpendapat bahwa gaya belajar anak yang dominan juga mungkin dipengaruhi stimulus yang diberikan si Ibu. Selain itu, ternyata ada juga pengalaman dari Mbak Febry, bayinya yan...

Mengenali Gaya Belajar Kami

Waahh..udah lama nih gak nulis lagi yaa.. *nulisnya baru cuma kalau ada PR ajaa, hahaa maapkaann.. =D Nahh, curhat sedikit ahh..semangatnya lagi turun niih jadi pas dapat materi tentang 'Memahami Gaya Belajar Anak' jadi malah gak semangat, huhuu.. Ada berbagai faktor nih, tapi yang jelas MAMAK BUTUH PIKNIK !! Hahaa.. Yuukk cuss ahh kita balik lagi ke tantangan level 4 ini ya.. Kok ini di level 4 saya merasa agak njlimet yaa baca materinya?! Sudah baca 2-3 kali loh yaa tapi tetep aja masih buram, wakakakk..emang ini mamak-mamak harusnya gak boleh baper yaa, biar urusan gak runyam, hehe.. Berikut materi Gaya Belajar Anak yang sudah saya posting sebelumnya: http://anakgadisamirlilis.blogspot.co.id/2017/04/don-teach-me-i-love-to-learn.html http://anakgadisamirlilis.blogspot.co.id/2017/04/apa-itu-sensory-integration.html http://anakgadisamirlilis.blogspot.co.id/2017/04/fitrah-belajar.html Naah, membaca materi itu saya malah bingung sendiri..saya masuk kategori mana yaah? ...

Fitrah Belajar

Cemilan Rabu tanggal 26 April 2017 📑Fitrah Belajar📜 ------------------------------- "Anakku malas belajar" Pernah dapat keluhan ini dari teman-teman sejawat?, atau dari tetangga?Saudara? atau kita sendirilah yang mengeluhkan hal ini. Benarkah anak-anak kita malas belajar?. Atau jangan-jangan kitalah yang terlalu mengkotak-kotakkan pengertian belajar, sehingga menjadi "duduk diam di meja belajar sambil baca buku atau menulis/menyalin". Fitrahnya setiap anak adalah pembelajar sejati, bagaimana tidak?. Setiap bayi yang lahir adalah pembelajar tangguh, bayi tidak memutuskan merangkak seumur hidupnya, namun ia menuntaskan belajar berjalan dengan gigih, sampai bisa berlari dan melompat. Setiap bayi yang dilahirkan adalah penjelajah yang penuh rasa ingin tahu (discoverer, curiousity)setiap sudut rumah jadi targetnya. Setiap bayi yang lahir juga penuh dengan daya imajinasi kreatif. Lihat saja, di tangan kanak-kanak kita, sangkutan baju jadi...