Aktivitas Renang yang Selalu Dinanti
Bismillahirrahmannirrahiim...
Tahun 2017 lalu saya pernah menulis tentang Trial Error Latihan Berenang Para Balita (yang belum baca, bisa cuss ke sini, ya) yang cerita akhirnya berujung pada vacumnya anak-anak belajar berenang. Alhamdulillah, setelah dua tahun, aktivitas ini kembali kami jalani. Gemesss banget menunggu waktu anak-anak siap dan menunggu jadwal match dengan Mbak Rina. Iya, loh, saya bela-belain nunggu kelas renang dengan Mbak Rina mengingat saya merasa cocok dengan gaya belajar yang Mbak Rina terapkan di kelas renang. Sabar pisan dan perlengkapan renangnya oke banget. Dan yang saya suka adalah teknik belajarnya dari dasar sekali dan dilakukan dengan fun. Di minggu awal belajar pernapasan dengan meniup-niup alat seperti terompet dan suling. Askana juga diajarkan cara menyikapi bilamana air yang masuk ke kerongkongan ataupun ke hidung. Sekarang Askana sudah bisa meluncur, meski belum terlalu lama. Adia pun sama. Namun, Adia lebih utama dibuat merasa nyaman terlebih dahulu berada di dalam air. Kalau sekarang, sudah bisa nyebur sendiri, hehe.
Alat ajar Mbak Rina
Oke, beralih dari aktivitas yang seru, sekarang saya mau bahas tentang perlengkapan berenang yang wajib dibawa. Mungkin banyak yang berpikir, "Ah, gitu aja kok sampai dibuat tulisan...." Wakakakk. Percayalah, Teman-teman, saya tidak ingin Teman-teman mengalami hal yang sama seperti saya. Saya pernah lupa membawa handuk hingga akhirnya si Ayah pergi, dong, beli handuk sebelum nyebur. Pernah juga lupa bawa bekal, yang mana membuat saya kocar-kacir nyari makanan dan minuman saat anak-anak berenang. Iya sepele, tapi kalau enggak ada toko yang bisa langsung dibeli repot juga, kan? Apalagi kalau tiap minggu ada yang kelupaan, boros, cuyyy....
Setelah beberapa bulan mengikuti kelas renang, akhirnya saya menemukan pola yang pas. Boleh banget kalau mau ditiru. Oleh karena kelas renang ini rutin, saya mempersiapkan dua tas yang tidak pernah saya bongkar setelah kegiatan berenang selesai dan saya menempatkan kedua tas itu berdekatan dan dalam jangkauan anak-anak. Pertama, tas berisi pelampung tangan Adia dan Askana serta papan pelampung mereka. Semua alat ini rutin mereka gunakan setiap minggunya. Sehabis dipakai, dijemur hingga kering pada saat bilas. Selesai bilas, seluruh alat sudah kering dan dimasukkan ke dalam tas itu kembali. Baru dikeluarkan lagi pada saat pertemuan renang berikutnya. Kedua, tas berisi kacamata renang, penutup kepala, sunblock, dan peralatan mandi.
Lalu, ada dua tas utama yang wajib untuk disiapkan. Kalau dua tas sebelumnya, kan, tinggal angkut, ya. Tas pertama berisi pakaian dalam, pakaian ganti, handuk, dan plastik bekas laundry untuk tempat pakaian renang yang basah. Tas kedua berisi makanan dan minuman. Nah, ini biasanya yang paling full mengingat mereka selalu kelaparan sehabis berenang. Dan juga, kalau belum sempat sarapan, sekalian diisi menu sarapan. Saran dari Mbak Rina, untuk mengisi perut yang lapar ditengah aktivitas berenang, tidak disarankan untuk memakan mie instan karena akan meningkatkan asam lambung. Saya biasanya lebih suka bawa bekal buah-buahan karena selain lebih sehat si Bunda juga enggak repot masak dulu, hehe.. Semoga bermanfaat, ya!
#Writober #RBMIPJakarta #IbuProfesionalJakarta
Tahun 2017 lalu saya pernah menulis tentang Trial Error Latihan Berenang Para Balita (yang belum baca, bisa cuss ke sini, ya) yang cerita akhirnya berujung pada vacumnya anak-anak belajar berenang. Alhamdulillah, setelah dua tahun, aktivitas ini kembali kami jalani. Gemesss banget menunggu waktu anak-anak siap dan menunggu jadwal match dengan Mbak Rina. Iya, loh, saya bela-belain nunggu kelas renang dengan Mbak Rina mengingat saya merasa cocok dengan gaya belajar yang Mbak Rina terapkan di kelas renang. Sabar pisan dan perlengkapan renangnya oke banget. Dan yang saya suka adalah teknik belajarnya dari dasar sekali dan dilakukan dengan fun. Di minggu awal belajar pernapasan dengan meniup-niup alat seperti terompet dan suling. Askana juga diajarkan cara menyikapi bilamana air yang masuk ke kerongkongan ataupun ke hidung. Sekarang Askana sudah bisa meluncur, meski belum terlalu lama. Adia pun sama. Namun, Adia lebih utama dibuat merasa nyaman terlebih dahulu berada di dalam air. Kalau sekarang, sudah bisa nyebur sendiri, hehe.
Alat ajar Mbak Rina
Oke, beralih dari aktivitas yang seru, sekarang saya mau bahas tentang perlengkapan berenang yang wajib dibawa. Mungkin banyak yang berpikir, "Ah, gitu aja kok sampai dibuat tulisan...." Wakakakk. Percayalah, Teman-teman, saya tidak ingin Teman-teman mengalami hal yang sama seperti saya. Saya pernah lupa membawa handuk hingga akhirnya si Ayah pergi, dong, beli handuk sebelum nyebur. Pernah juga lupa bawa bekal, yang mana membuat saya kocar-kacir nyari makanan dan minuman saat anak-anak berenang. Iya sepele, tapi kalau enggak ada toko yang bisa langsung dibeli repot juga, kan? Apalagi kalau tiap minggu ada yang kelupaan, boros, cuyyy....
Setelah beberapa bulan mengikuti kelas renang, akhirnya saya menemukan pola yang pas. Boleh banget kalau mau ditiru. Oleh karena kelas renang ini rutin, saya mempersiapkan dua tas yang tidak pernah saya bongkar setelah kegiatan berenang selesai dan saya menempatkan kedua tas itu berdekatan dan dalam jangkauan anak-anak. Pertama, tas berisi pelampung tangan Adia dan Askana serta papan pelampung mereka. Semua alat ini rutin mereka gunakan setiap minggunya. Sehabis dipakai, dijemur hingga kering pada saat bilas. Selesai bilas, seluruh alat sudah kering dan dimasukkan ke dalam tas itu kembali. Baru dikeluarkan lagi pada saat pertemuan renang berikutnya. Kedua, tas berisi kacamata renang, penutup kepala, sunblock, dan peralatan mandi.
Lalu, ada dua tas utama yang wajib untuk disiapkan. Kalau dua tas sebelumnya, kan, tinggal angkut, ya. Tas pertama berisi pakaian dalam, pakaian ganti, handuk, dan plastik bekas laundry untuk tempat pakaian renang yang basah. Tas kedua berisi makanan dan minuman. Nah, ini biasanya yang paling full mengingat mereka selalu kelaparan sehabis berenang. Dan juga, kalau belum sempat sarapan, sekalian diisi menu sarapan. Saran dari Mbak Rina, untuk mengisi perut yang lapar ditengah aktivitas berenang, tidak disarankan untuk memakan mie instan karena akan meningkatkan asam lambung. Saya biasanya lebih suka bawa bekal buah-buahan karena selain lebih sehat si Bunda juga enggak repot masak dulu, hehe.. Semoga bermanfaat, ya!
#Writober #RBMIPJakarta #IbuProfesionalJakarta
Komentar
Posting Komentar