Kantin Sekolah, Apa Pentingnya?

Bismillahirrahmannirrahiim...

Beberapa bulan lalu saya membuat tulisan mengenai "Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak", sudah bacakah, Teman-teman? Bagi yang belum membaca, dapat melihat tulisan di sini, ya.

Nah, saat ini saya ingin membuat tulisan pelengkap yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan dalam memilih sekolah anak. Iya, ini tentang kantin sekolah. Hehh, kantin sekolah, enggak ada yang lebih penting dipikirkan apa?


Kantin Sekolah Askana


Hehe, justru ini hal yang penting, tapi mungkin banyak orang tua yang belum menyadari. Setiap saya mensurvei sekolah tahun lalu, saya selalu mencari tahu tentang keberadaan kantin sekolah. Apa pentingnya? Bukan karena khawatir Askana kelaparan, ya. Akan tetapi, berdasarkan materi parenting yang saya dapat dari Abah Ihsan, keberadaan kantin sekolah sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku konsumtif anak-anak. Hayoloohh, kok bisa? Bisaa dan ini yang bahaya! Tanpa sadar, justru orang tua yang dapat memberikan andil besar dalam membentuk perilaku tersebut pada diri si anak. Orang tua akan mulai memberikan uang jajan pada anaknya tanpa mengontrolnya. Mulanya, sehari lima ribu dan selalu habis. Kemudian si anak mulai merengek ketika temannya dapat membeli jajanan lebih banyak dan dia tidak. Mau tidak mau orang tua akan menaikkan level jajanan anak, misal menjadi sepuluh ribu per hari. Lama-kelamaan si anak merasa orang tua akan selalu ada untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bagaimana jika konsep itu yang terekam dalam benak anak hingga ia dewasa? Sudah ada banyak kisah pilu yang dapat kita lihat di berita akhir-akhir ini, seperti seorang anak yang tega memukuli orang tuanya karena orang tua tidak membelikannya motor. Naudzubillahi min dzalik...


Menurut Abah Ihsan, saat belum cukup umur, anak-anak sangat perlu didampingi dalam membelanjakan sesuatu. Di saat anak berusia tujuh tahun, hal utama yang perlu dilakukan adalah mengenalkan konsep uang terlebih dahulu, bukan malah memberi uang jajan tanpa bertanggung jawab. Anak perlu diperkenalkan bagaimana susahnya memeroleh uang dan bagaimana seharusnya membelanjakannya. Selanjutnya, barulah bisa mengenalkan konsep mengelola uang dengan cara memberikan uang saku dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu atau sebulan. Pada masa ini tentu akan menjadi masa sulit bagi si anak karena ia akan belajar mengelola uangnya sendiri. Ketika ia boros membelanjakan uang, maka saat di akhir pekan ia harus 'berpuasa'. Proses inilah yang diperlukan si anak.

Oke, kita kembali ke keberadaan kantin sekolah, ya. Apabila kantin sekolah dapat diakses anak dengan mudah saat anak belum mengenal konsep uang dengan baik, justru itulah yang dapat menjadi warning bagi kita sebagai orang tua. Ingat, lingkungan juga akan sangat berpengaruh bagi anak-anak kita saat kita tidak berada di sampingnya. Itulah mengapa keberadaan kantin sekolah ini menjadi hal yang sangat saya pertimbangkan. Di sekolah Askana yang sekarang, kantin sekolah berada di luar gedung sekolah, tidak menyatu dengan gedung utama. Anak-anak tidak dengan mudah mengakses jajanan di kantin. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Bapak Security di sekolah Askana (iya, saya interview juga, hehe). Selain karena sekolahnya mengharuskan menggunakan catering untuk makan siang dan snack, keberadaan kantin sekolah ini tidak lagi membuat saya khawatir. Selamat memilih sekolah terbaik bagi ananda, ya!



#Writober #RBMIPJakarta #IbuProfesionalJakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak

Joker: Seorang Pribadi yang Penuh Luka