Gerbang menuju Kepompong
Bismillahirrahmanirrahiim....
Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan saya melewati dua tahapan kelas Bunda Cekatan, masya Allah. Perasaan campur aduk, antara senang, waswas, haru, penasaran, semua jadi satu. Alhamdulillah gak ada sedih sih , hehe...karena menjalani semua ini dengan happy (karena banyak kejutan keknya, haha). Meski memang terus terang belakangan ini agak harus menata semangat, entah karena jenuh atau karena memang konsentrasi terpecah. Yang pasti, setiap di akhir pengumpulan tantangan selalu ada tambahan energi, jadi bisa menyelesaikan jurnal di setiap minggunya.
Tiba di penghunjung tahap Ulat-ulat ini saya tidak lagi menerka-nerka ke mana arah tujuan saya, istilahnya udah ajeg lah yaa akan jalan yang mau ditempuh (yaiyalahh, wong peta belajarnya udah revisian ke-6 kayaknya, wakakakk...keterlaluan kalau masih oleng!). Di tahap ini saya banyak belajar, bagaimana tentang pengagungan ilmu dan sumber ilmu, bagaimana menetapkan fokus pada apa yang kita butuhkan (bukan apa yang kita inginkan), juga bagaimana kita tetap memperhatikan orang-orang di sekitar kita di tengah jalan yang kita lalui.
Namun, ada satu hal yang saya khawatirkan, ternyata semakin lama berada di hutan pengetahuan, semakin banyak ilmu yang belum saya pelajari. Masya Allah, ilmu Allah itu memang luas sekali, yaa. Saya berencana mendalami ilmu komunikasi dengan suami, ilmu kerumahtanggaan (food preparation, aneka resep masak singkat, berbenah, berkebun), jurnal bermain anak, serta tentang manajemen waktu di masa kepompong. Woohh, masih banyak banget yaakk, semoga Allah mudahkan. Satu tips yang harus digigit kenceng.
#janganlupabahagia #aliranrasa #kelasulat #bundacekatan #bundacekatanbatch1 #buncekIIP #institutibuprofesional
Segala puji bagi Allah yang telah memudahkan saya melewati dua tahapan kelas Bunda Cekatan, masya Allah. Perasaan campur aduk, antara senang, waswas, haru, penasaran, semua jadi satu. Alhamdulillah gak ada sedih sih , hehe...karena menjalani semua ini dengan happy (karena banyak kejutan keknya, haha). Meski memang terus terang belakangan ini agak harus menata semangat, entah karena jenuh atau karena memang konsentrasi terpecah. Yang pasti, setiap di akhir pengumpulan tantangan selalu ada tambahan energi, jadi bisa menyelesaikan jurnal di setiap minggunya.
Tiba di penghunjung tahap Ulat-ulat ini saya tidak lagi menerka-nerka ke mana arah tujuan saya, istilahnya udah ajeg lah yaa akan jalan yang mau ditempuh (yaiyalahh, wong peta belajarnya udah revisian ke-6 kayaknya, wakakakk...keterlaluan kalau masih oleng!). Di tahap ini saya banyak belajar, bagaimana tentang pengagungan ilmu dan sumber ilmu, bagaimana menetapkan fokus pada apa yang kita butuhkan (bukan apa yang kita inginkan), juga bagaimana kita tetap memperhatikan orang-orang di sekitar kita di tengah jalan yang kita lalui.
Namun, ada satu hal yang saya khawatirkan, ternyata semakin lama berada di hutan pengetahuan, semakin banyak ilmu yang belum saya pelajari. Masya Allah, ilmu Allah itu memang luas sekali, yaa. Saya berencana mendalami ilmu komunikasi dengan suami, ilmu kerumahtanggaan (food preparation, aneka resep masak singkat, berbenah, berkebun), jurnal bermain anak, serta tentang manajemen waktu di masa kepompong. Woohh, masih banyak banget yaakk, semoga Allah mudahkan. Satu tips yang harus digigit kenceng.
"Nikmatilah setiap prosesnya, wahai diri!"
#janganlupabahagia #aliranrasa #kelasulat #bundacekatan #bundacekatanbatch1 #buncekIIP #institutibuprofesional
Komentar
Posting Komentar