Proyek Terapi Oven


Proyek keempat kami adalah bikin kue, hihii. Kue apakaahh? Kue kejuu.. Kenapa kue kejuu? Karena bundanya pengen ajahh, hahaa absurd banget ya! 😆

Proyek: Terapi Oven

Latar belakang:
Proyek kali ini sebenarnya lebih memenuhi hasrat saya, hahaa.. Diawali pada hari Sabtu lalu tetiba Askana menarik tangan saya untuk mampir ke toko bakery, dan saat mendekati meja kasir saya melihat kue kaastengels. Beli gak ya..beli gak yaa?! Nggaak dong, berhubung sudah ditagih mbak-mbak kasirnya, heuu.. Terus, kepikiranlah teruus yaa.. Akhirnya bilang deh ke suami kalau saya ingin buat kue. Proyek ini juga sekaligus 'terapi'' bagi saya, pasalnyaa..duluu sebelum menikah saya lumayan jago buat kue loh (cuma 1 resep aja tapii, hihii 😀). Sekali naik oven, bisa sampai 20 loyang *bangga gitu ceritanya. Orderannya dari Mama saya sebagai kue lebaran khas keluarga kami untuk dibagikan kepada tetangga dan saudara. Nahh, beberapa tahun lalu..saat saya sedang memanggang kue (dan sendirian di rumah), ovennya meledak dan terbakar. Api menyulut besar di dapur kami. Alhamdulillah saat itu Papa pulang dan menolong saya mematikan api. Kejadian itu cukup membuat saya trauma, dan Mama pun tidak lagi berani meminta saya membuat kue. Hal lainnya, ternyata baru-baru ini saya disponsori freestanding cooker oleh suami, Mama, dan Ayah Mertua. Ehhehe..jadi maluuu kan yaa kalau itu oven nganggur terus gak dipake 😆

Jobdesc:
- Ayah >> Sponsor, Asisten Koki, QC
- Bunda >> Koki
- Askana >> Koki Kecil
- Adia >> Penggembira, Tukang Icip-Icip

To do list:
1) Belanja alat dan bahan kue kaastengels
2) Mempersiapkan alat dan bahan
3) Meramu seluruh bahan kue

Goal yang diharapkan:
✅ Meningkatkan bounding antaranggota keluarga
✅ Membuat camilan sehat dan halal
✅ Meningkatkan kepercayaan diri saya

Waktu pelaksanaan:
Keseluruhan aktivitas dilakukan dalam satu hari

============

Sesampainya di rumah setelah kami belanja alat dan bahan untuk membuat kue kaastengels (yang disponsori oleh ayahnya anak-anak, hhe 😀), saya mempersiapkan alat dan bahan tersebut. Aktivitas seru pun dimulai. Askana terlibat aktif membantu memarut keju, memasukkan tepung dan keju ke dalam  adonan, mengoleskan margarin, menaburkan keju di atas adonan kue yang telah dibentuk, serta mengoleskan kuning telur di atasnya. Adia asik sekali ngemil keju dan melihat tingkah kakaknya dari high chair, sambil sesekali tertawa sendiri--yang membuat kami jadi tertawa melihatnya. Ayahnya anak-anak awalnya meledek saya dengan berkata, "Ciyee, proyek niih..proyeekk!", ternyata di tengah-tengah proses pembuatan malah tertarik ikutan nimbrung. Dan di saat genting, ayah anak-anak menjadi penyelamat kece kue-kue dalam oven yang kebablasan saya tinggal tidur saat ngelonin anak-anak 😬 Hasil akhirnya lumayanlah untuk seorang pemula seperti saya. Alhamdulillah juga anak-anak dan ayahnya suka. Jadi semangatt bikin kue lagii. Hihii..looveee dehh! 😍

#tantanganhari9 #level3 #myfamilymyteam #kuliahbunsayiip #proyekterapioven #proyekkeluarga #askanammara #ayudiabdilla #lovelykidsgallery

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak