It's Okay to Not be Okay

Bismillahirrahmaanirrahiim...

Hihi, kali ini saya bukan mau bahas drama korea yang sempat hits pada masanya ya. Saya mau bahas tentang perjalanan saya di Kampus Ibu Pembaharu. Materi terakhir tapi justru saya merasa enggak baik-baik aja di penghunjung perkuliahan ini. Heuu...

Kalau dilihat dari syarat kelulusan, alhamdulillah saya bisa dinyatakan lulus. Saya telah membuat 8 jurnal, 7 reviu, 1 aksi untuk solusi, dan 1 portofolio aksi. Saya menginisiasi aksi bangun pagi yang dilatarbelakangi oleh permasalahan di keluarga kami. Kebiasaan bangun siang yang selalu menguras emosi di setiap waktu pagi saya. Apalagi saat ini anak sulung saya yang sudah memasuki usia wajib belajar shalat subuh tepat waktu. Atas permasalahan tersebut, saya yakin saya tidak sendiri. Banyak sekali orang tua yang juga mengalami hal yang sama. 

Berangkat dari kekhawatiran itulah saya akhirnya membuat tim untuk merealisasikan aksi ini. Setelah mendalami akar masalah dengan anggota tim, ternyata kebiasaan bangun pagi itu tidak hanya dipengaruhi oleh pola pembiasaan bangun pagi, tetapi juga banyak faktor lainnya.

Timeline aksi kami adalah 15 bulan. Goals kami dalam menjalankan aksi ini tentunya agar setiap anggota tim dan keluarga memiliki tidur yang berkualitas serta dapat mandiri bangun pagi dan produktif menjalankan aktivitas di pagi hari. Selain itu, kami juga dapat berbagi informasi tentang pengasuhan atau informasi lainnya yang dapat berguna untuk membangun kebiasaan bangun pagi anak-anak Indonesia dan anggota keluarga lainnya. 

Adapun milestone pembelajaran kami adalah sebagai berikut:
a. Milestone 1 (3 bulan): berkegiatan secara sadar (mindfulness)
b. Milestone 2 (3 bulan): pola komunikasi
c. Milestone 3 (2 bulan): pola makan
d. Milestone 4 (3 bulan): teknik pernapasan
e. Milestone 5 (1 bulan): teknik pijat serta ritual sebelum tidur
f. Milestone 6 (3 bulan): pola tidur

Bagaimana progress pembelajaran kami saat ini? Saat ini, kami sudah menjalani milestone pertama, yaitu praktik mandiri yang dilakukan anggota tim untuk berkegiatan secara sadar. Praktik mindfulness ini kami lakukan mulai dari pagi hari saat bangun tidur, saat makan, saat mengelola emosi, dan lainnya. Saat menjalani practical learning ini, kami juga mengajak anak ataupun anggota keluarga lainnya untuk turut serta berproses. Tentu yang kami lakukan masih termasuk langkah yang kecil, namun praktik berkegiatan secara sadar ini akan terus kami lanjutkan sejalan dengan pelaksanaan pembelajaran di milestone 2. 

Terkait portofolio, tim kami sudah membuat instagram @bangunpagiyuk.id dan website bangunpagiyuk.id. Namun, terus terang dalam pelaksanaannya kami masih harus terus belajar untuk konsisten mengingat SDM tim kami saat ini terbatas. Sebenarnya, sesuai milestone, sharing informasi ini baru akan kami lakukan di bulan ke-7. Karena di awal tahap pembelajaran ini, kami fokus kepada anggota tim dan keluarga terlebih dahulu. Meski demikian, kami sudah melakukan campaign awal untuk memperkenalkan aksi kami melalui instagram. Sementara itu, rumah virtual kami saat ini sedang terkena suspend.

Saya menyadari, aksi bangunpagiyuk.id ini masih perlu banyak perbaikan di sana-sini, khususnya terkait semangat anggota tim yang naik-turun. Selesainya masa perkuliahan Bunda Salihah ini tentu sedikit banyak akan mempengaruhi keberlanjutan aksi kami. Perihal kolaborasi dengan pihak lain, saya sendiri merasa bahwa tim ini masih perlu menguatkan diri sendiri terlebih dahulu. Perlu ada perombakan besar terkait cara kerja tim agar konsisten dalam menebar kebermanfaatan. Namun demikian, saya tetap berharap bahwa anggota Tim Semangat Bangun Pagi akan tetap bergerak bersama.  




#scaleupimpact
#bundasalihah
#ibupembaharu
#institutibuprofesional
#darirumahuntukdunia
#semestaberkaryauntukindonesia
#institutibuprofesionaluntukindonesia

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak