Buddy Review 2: Manajemen Waktu

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Yashh, pekan ini giliran mereviu jurnal ibu pembaharu lainnya. Kali ini buddy review saya adalah Mbak Dyani Primasari dari regional Yogyakarta. Wah, saya kalah gercep lagi ini karena Mbak Dyani duluan menghubungi saya saat list buddy review dibagikan oleh Mantika. Hihi, keren semangatnya! Mbak Dyani menganalisis permasalahan tentang manajemen diri. Untuk mereviu jurnal Mbak Dyani tentang membangun tim yang solid ini, saya perlu mendalami kembali problem statement Mbak Dyani. Kenapa itu penting? Hal ini berkaitan dengan peran dan tugas yang akan dijalankan oleh tim Mbak Dyani. 

Sebenarnya, terus terang saya agak bingung, karena dari problem statement yang Mbak Dyani ulas di jurnal sebelumnya, Mbak Dyani tidak memilih satu permasalahan dalam problem statement untuk dianalisis lebih dalam. Di awal diskusi, Mbak Dyani bilang bahwa permasalahan yang diangkat adalah tentang manajemen waktu. Akan tetapi, dalam jurnal yang lalu, Mbak Dyani justru merangkumnya dengan permasalahan yang lebih besar, yaitu: manajemen diri. 

Dalam membangun tim, Mbak Dyani sudah menjalankan semua tahapannya dengan baik. Dari mulai pembuatan user persona, story board, dan kampanye di media sosial. Namun, ada yang menarik, bahwa tim Mbak Dyani terbentuk sebelum kampanye terselenggara. Hal ini dapat dilihat dari postingan kampanye Mbak Dyani di instagram yang telah me-mention akun teman-teman satu timnya. Ini artinya, sudah ada komunikasi yang baik antara Mbak Dyani dan temannya terkait pembentukan tim ini. Tentu ini merupakan poin plus yang dimiliki oleh tim Mbak Dyani karena sudah ada kedekatan personal antaranggota tim, sehingga komunikasi dalam tim akan berjalan dengan baik. Meskipun setelah kampanye tim Mbak Dyani tidak bertambah, ini bukan merupakan masalah selama skill yang dibutuhkan tim sudah terpenuhi.
Berdasarkan hasil analisa saya, ada beberapa hal yang mungkin bisa dilakukan oleh Mbak Dyani agar tim semakin solid, yaitu:

1. Peta kebutuhan skill 

Dalam jurnal Mbak Dyani, belum dipetakan dengan lebih spesifik peta kebutuhan skill yang harus dimiliki oleh tim, yang ada adalah skill yang dimiliki oleh Mbak Dyani. Dari materi Bu Septi, peta kebutuhan skill dapat dibuat ketika kita sudah menentukan apa mimpi dan target yang ingin kita capai dalam project ini. Start from the end. Pada user persona, Mbak Dyani mempunyai mimpi agar setiap wanita dapat memanfaatkan waktunya dengan produktif. Akan tetapi, user persona dari anggota tim tidak fokus membahas manajemen waktu, misalnya ada yang mengangkat pola asuh anak. Nah, ini yang perlu dianalisa kembali, apakah fokus problem statement yang Mbak Dyani angkat adalah manajemen waktu (sesuai user persona) atau manajemen diri (sesuai analisa akar masalah dalam jurnal sebelumnya)? Atau, ini sebenarnya adalah hal yang sama? Baru setelah itu, bisa dibuat peta kebutuhan skill dalam tim. Dengan empat anggota dalam tim tersebut, apakah kebutuhan skill sudah terpenuhi dengan potensi yang dimiliki oleh seluruh anggota?

2. Kecermatan

Menurut KBBI daring, cermat memiliki arti penuh minat (perhatian), saksama, ataupun teliti. Skill ini perlu diasah lebih dalam oleh Mbak Dyani. Kenapa saya bisa berpendapat demikian? Hal ini terlihat saat saya mereviu jurnal Mbak Dyani yang belum lengkap. Mbak Dyani belum menyertakan peran dan tugas dari setiap anggota tim. Mungkin terlewat dan tidak mengecek kembali sesaat sebelum jurnal dikumpulkan. Alhamdulillah sekarang sudah dilengkapi, ya, Mbak. Hehe. Untuk mengasah kecermatan, Mbak Dyani bisa melakukan jurus yang biasa saya lakukan ketika bingung dengan rentetan tugas yang harus dikerjakan. Saya biasanya membuat to-do list untuk memudahkan pengecekan hal-hal apa saja yang sudah saya lakukan. Dengan begitu, Mbak Dyani sebagai Program Manager tentu akan dengan mudah memastikan setiap peran dan tugas dalam tim berjalan dengan baik dan tidak ada yang terlewat. 

Semangatt, yaa, Mbak ... semoga Allah mudahkan urusan kita dan project kita dapat bermanfaat luas! Aamiin.... Reviu jurnal saya dari Mbak Dyani bisa dilihat di sini.


#umpanbalik2
#membanguntimyangsolid
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia







    



Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak