Maaf, Saya Tidak Mau Terima..

Beberapa menit lalu saya dipanggil oleh salah seorang partner kerja saya yang biasanya mengurusi masalah keuangan, dengan cengengesan nada bercanda saya bilang, "Manggil-manggil ngapain, mas? Mau bagi-bagi duit ya? Hehe..". Dan sesampainya saya di mejanya, saya disodorkan form tanda terima dan satu buah amplop polos tebal, "Ini dari ZU, terima aja ya. Terserah uangnya mau kamu apain." ZU adalah salah satu bos besar di kantor saya. Saya langsung tanya, "Uang apa ini, mas?", jawabnya "Uang SHU." Yaa, saya tahu jelas maksudnya.

Masya Allah, seketika itu mood saya langsung berubah drastis. SHU, usaha apa yang selama ini saya jalankan? Bagian mana dari pekerjaan saya yang mendatangkan keuntungan? Saya sudah berusaha menjalankan pekerjaan saya dengan baik dan saya juga sudah terima honor dari pekerjaan itu, dan itu CUKUP. Lantas SHU dari mana? Apakah dari pemotongan perjalanan dinas luar negeri setelah dilakukan cover tiket? Masya Allah, saya salah apa, Rabbii?

Saya kemudian menjawab, "Ag gak mau, mas! Mas balikin aja ke ZU. Ag gak mau terima sama sekali.." Lalu saya melengos pergi..

Kejadian ini hanya membuat saya sedih, sediih sekali..karena hal-hal seperti ini yang akan menggerogoti iman saya, dengan sadar ataupun tidak. Biarkan saja mereka menganggap saya sok suci atau apalah, yang jelas saya hanya takut, takut kepada Allah, takut kepada Dia yang sewaktu-waktu dapat mencabut nyawa saya. Meski saya bergelimang harta, untuk apalah itu? Saya hanya butuh Allah, dan itu cukup. Semoga Allah mengampuni saya, mengampuni kami, juga selalu memberikan hidayah kepada kami untuk membedakan mana yang halal dan mana yang haram, insya Allah..

Rabbanaa aatinaa fii dunya hasanah, wa fii al-khirati hasanah, wa qinaa adzaba an-naar. Wa adkhilna al-jannata ma'al abraar, yaa Aziizu yaa Ghaffaar, yaa Rabba al-amiin..  


*dan tangis ini sebagai penguat langkah kaki saya, insya Allah.. =)

*inisial saya samarkan karena ada pihak yang khawatir dengan cerita saya ini.. =)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak