saat impian menjadi nyata..


Saya ingat ketika itu hari selasa sore, satu pesan singkat dari negeri sakura menyapa ponsel saya, dari Nur, salah satu sahabat terbaik saya, “Ag, ini nur. Mau minta tolong, boleh?” kira-kira begitu bunyinya. Saya kaget, untuk apa mahasiswa shalehah pascasarjana ini minta bantuan saya?

Gaun pernikahan. Ya, saya diminta mendesain gaun pernikahannya. Woooww, antara senang dan bingung, hehe. Dulu saya memang pernah mendesain gaun pernikahan sewaktu kuliah, rencananya memang iseng mendesain gaun pengantin saya untuk suatu hari nanti, itupun hanya di sehelai kertas dan entah kemana. Saya juga senang melihat-lihat majalah wanita muslimah, apalagi tentang pernikahan karena gaun-gaunnya cantik-cantik. Selebihnya, saya hanya mendesain beberapa gaun pesta saya. Tapi, ini juga belum kuat disebut sebagai pengalaman ya, ditambah lagi saya tidak pandai menggambar, hehe..

Dan dahsyatnya lagi permintaan ini adalah..pernikahannya akan berlangsung sekitar dua bulan lagi (termasuk bulan Ramadhan) dan menurut info dari panitianya, si perias pengantin sekaligus yang akan menjahit baju meminta agar desain segera selesai sehingga saat Ramadhan tiba tidak terlalu sibuk. Beberapa minggu lagi sudah Ramadhan dan itu berarti..desain baju saya harus selesai dalam minggu ini, huuuffpph.. Saya berkali-kali menghela napas. Baiklah, “i’ll try my best!” batin saya saat itu.

Acara buka-buka majalah pun dimulai. Emmh, karena saya hanya tahu sedikit seleranya, jadi saya minta Nur untuk mengirimkan request tertentu, jika memang ada. Dan syukurlah, itu cukup membantu.  Awalnya, saya terinspirasi oleh sahabat saya ini. Mahasiswa berprestasi, pasti sering ada event penting. Hemmh, kayaknya bagus kalau gaun pengantinnya juga bisa dipakai ke acara-acara itu, pikir saya. Dan calon suaminya, pastilah juga bukan orang biasa, hehe. Baiklah, saya akan membuat gaun pengantin yang multifungsi. 

Dan dimulailah hari-hari “padat-merayap” itu. Tiga hari sebisa mungkin mendesain gaun pengantin itu, termasuk di bus saat perjalanan untuk konsinyering di bandung. Dan..itu semua menyenangkan! Surat-suratan elektronik dengan si empunya hajat pun berjalan lancar. Tapi, dibalik itu semua, saya agak dilema. Karena beberapa hari berikutnya saya diberitahu oleh panitia bahwa tamu undangan juga meliputi para menteri. Woohoo, antara kesederhanaan dalam Islam dan kemewahan menyambut tamu. Dengan harap-harap cemas, desain akhirpun saya kirimkan. Alhamdulillah, Nur suka desain saya, yeay! =D

Tema gaun pengantinnya berwarna deepblue-silver. Gaun pengantin wanita terdiri dari dua pakaian yang terpisah: gamis dan brokat, yang disatukan dengan obi di bagian pinggul. Berikut model dasarnya:


Gamis brokat deepblue dengan full payet. Semakin ke atas payetnya makin sedikit, plus  bunga-bunga kecil. Bagian lengannya rencananya ada belahannya hingga di bagian siku, ada bunga kecil-kecil dan full payet. Di bagian pinggul pakai obi, tapi tidak ketat.



Bagian kerudung ini sedikitnya terdiri dari tiga bahan. Pertama, kerudung dasar warnanya deepblue,dipakai dengan model biasa menggunakan ciput dengan cap (itu bahan yg polos tanpa arsiran di gambar). Bahan kedua itu warna silver, kelihatan sedikit di sebelah kanan gambar (yg diarsir garis-garis). Sedangkan bahan ketiga itu tulle (bahan jaring) deepblue-silver. Jadi bahan tulle nya ada kerlip-kerlip silvernya (titik2 di gambar). Nah, bahan tulle ini fungsinya seperti veil (penutup kepala), cuma..karena model kerudungnya tertutup,jadi satu sisi kain tulle nya dipakai buat menutupi bagian dada, sedangkan sisi satunya dibiarkan terurai. Aksesoris lainnya yaitu tiara silver kecil,dipadupadan dengan bunga-bunga mulai dari tulang rahang atas menuju tiara. Di bagian bahu sisi lawannya, rencananya akan dibuat bros bunga agak besar dengan tali-tali kecil yg menjuntai ke bagian lengan (mirip dengan bunga yg ada di obi bagian pinggang).
Nah, desain akhir gaun pengantin wanitanya seperti ini: 


Bagian luar, brokat, insya Allah akan dipayet sesuai dengan motifnya. Belahan brokatnya dirubah dari model dasar, yaitu jadi di sebelah kiri (biar tidak "tabrakan" kalau foto sama mempelai lelakinya). Bagian dalam, gamis, rencananya pakai bahan gradasi deepblue-silver. Silver di bagian bawah, sama seperti sarung silver di bagian bawah baju pengantin lelaki. Bagian sisi kiri dipayet dan dibordir ukiran dan bunga2 kecil, dan melebar ke bagian samping tapi tidak sebanyak bagian yang terlihat. Obi di bagian pinggang tidak dijahit menyatu dengan brokat. Jadi, kalau mau pakai gamis bagian dalam saja,obinya juga bisa dipakai, biar gamisnya gak terlalu polos.
Sedangkan untuk gaun pengantin prianya tidak begitu rumit. Yaa..cowok mah gitu-gitu sajaa, hehe.. =p Tapi, saya suka sekali dengan desain ini:


Aksen ukir di gaun ini sengaja dibuat asimetris, cuma di sisi kanan. Aksen ukirnya jg ada di saku atas sebelah kiri. Nah, kalau di gaun pengantin wanitanya kan rencananya ukirannya dipayet. Kalau di gaun pengantin pria dibordir benang silver saja. Peci/topi warna deepblue, ada aksen ukirannya juga, dipayet. Ada brosnya juga warna silver di pecinya. Untuk sarung warnanya silver, mudah-mudahan bisa dapet bahan yang gradasi silver-deepblue. Jadi, biar senada dengan gaun pengantin wanitanya. Meskipun saya belum pernah bertemu dengan si calon pengantin pria, A'Obie, tapi semoga A'Obie suka dengan gaunnya.. =D
Di hari minggu, setelah saya mendesain semua ini dalam waktu lima hari, saya bertemu dengan Teh Rita, perias sekaligus orang yang akan menangani pembuatan gaun pengantin ini. Alhamdulillah desain saya diterima dengan baik.. =) Dan..tugas saya selesaaii!!
Setelah beberapa bulan, sekitar H-3 pernikahan Nur dan A'Obie, Nur menghubungi saya, katanya mau fitting gaun pengantin. Harap-harap cemas rasanya, hehe.. 

Dengan berbagai keterbatasan bahan-bahan yang saya request ke Teh Rita, alhamdulillah dua gaun pengantin ini berhasil memuaskan batin saya..dan saya senang tak terkira melihat desain saya menjadi nyata! 
 *foto diambil saat resepsi pernikahan Nur dan A'Obie tanggal 11 September 2011, dan dipublikasikan sudah atas izin Nur dan A'Obie

Thanks for making it real yaa, Nur, A'Obie, Teh Rita..! =D Sekalian latihan buat nge-desain gaun pengantin sendiri niih, hehe..insya Allah.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I Met My Husband

Hal Besar Dimulai dari Langkah Kecil

Lima Tips yang Perlu Diperhatikan Orang Tua saat Memilih Sekolah Anak