Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Kisah Si Tahu Ngebul

Gambar
Weekend ini saya diizinkan untuk menginap di rumah mama mertua bersama dengan dua krucil, si ayah sedang ada rakor di luar kota. Saat sedang menjemput kami di rumah, mama mertua membeli beberapa potong tahu dari pedagang tahu keliling. Malam harinya, tahu-tahu tersebut digoreng dan disuguhkan pada kami saat hujan baru saja reda. Lalu, muncullah percakapan ini, "Jangan ditiup, adek! Makanan panas gak boleh ditiup," seru Askana pada adiknya yang sedang menghilang kepulan asap pada tahu. Saya tahu benar Askana sudah fasih tentang ini. Kadang, untuk mengakalinya, ia justru membawa kipas untuk membuat makanan menjadi dingin. Masya Allah, barakallah, nak.. 😘 Saya lalu bertanya kepada Askana alasan kenapa makanan tidak boleh ditiup. Askana hanya diam dan menatap saya. Ohh, mungkin ini juga khilaf saya. Saya lebih menekankan pada larangannya, bukan kepada alasan mengapa hal tersebut dilarang. Akhirnya, saya pun menceritakan alasannya. Selain karena sunnah Rasulullah SAW, saya ju

Wayang Kelinci dan Wortel

Gambar
Kali ini saya ingin mendongeng dengan cara yang berbeda. Cara mendongeng ini saya dapatkan dari Rabbithole, suatu produsen buku yang karya-karyanya sangat memperhatikan kebutuhan anak-anak. Saya berniat mendongengkan kisah kelinci yang mencari makan. Saya pun mengajak Askana untuk membuat prakarya terlebih dahulu, yaitu membuat wayang kelinci dan wortel. Pada mulanya, kelinci dan wortel digambar di kertas origami, selanjutnya digunting. Lalu, tempelkan masing-masing gambar pada stik es. Tidak saya sangka, ternyata Askana sangat antusias. Ia bahkan bisa membuat daun wortel dan kelinci. Setelah wayang jadi, saya lalu mendongengkan kisah kelinci tersebut pada Askana dan Adia. Tidak hanya Askana, Adia pun sangat senang dengan wayang kelinci dan wortel yang telah dibuat sebelumnya. Terima kasih Rabbithole atas ide mendongengnya! 😊 #tantangan10hari #level10 #kuliahbunsayiip #grabyourimagination

Dongeng Si Anak untuk Ibunya

Gambar
Kali ini saya ingin bercerita, tapi ini bukan bagian saya yang mendongeng. Rupanya, setelah saya perhatikan, sekitar seminggu ini Askana senang sekali menggambar. Objek gambarnya selain kami (saya, si ayah, dan Adia), hewan-hewan, juga tumbuhan ataupun benda lainnya yang menarik perhatiannya. Saat saya sedang bersama Adia, Askana berkata bahwa ia ingin menggambar sesuatu dan saya harus menunggu. Tak lama, ia menunjukkan karyanya dan ia mulai bercerita. Gambar tersebut menceritakan tentang gadis berkerudung merah yang dikejar oleh srigala. Di sampingnya juga ada Goldilock bersama dengan beruang. Goldilock dan beruang menyadari bahwa ada srigala yang mengejar mereka, sehingga mereka berhasil kabur. Berbeda dengan Goldilock, gadis berkerudung merah tidak menyadari bahwa srigala mengejarnya dan ia tidak selamat. Selain keempat tokoh itu, Askana juga menggambar beberapa pohon dan balon udara. Saya terkagum-kagum melihat karyanya dan mendengar ceritanya. Masya Allah, barakallah, nak.. 😘 #

Amazing Shodaqoh

Gambar
Sebagai salah satu agen Afrakids (waakakak..agen coret kalii yaa 😜), banyaknya stok Afrakids tidak membuat saya selalu mendandani anak-anak dengan barang dagangan, ehehe.. Bukan karena saya pelit loh yaa, tapi karena si krucils gak mauu, hahaa. Nahh, lucunyaa baru sekarang ini Askana malah sangat antusias memakai baju Afrakids, mungkin kasihan kali yaa sama si Bunda kenapa itu bajunya ngejogrog aja gak laku-laku, waakakakk.. Saya sendiri memang sudah merasa harus beralih dari berjualan, entah kalau suatu saat nanti hasrat berjualan muncul lagi, hihii. Nah, beberapa hari lalu Askana malah minta izin untuk memilih beberapa baju Afrakids, bahkan ia sendiri yg melepaskan label dan stiker pada baju. Afrakids merupakan salah satu kaos yang memiliki brand image yg kuat menurut saya. Hal ini terlihat dari desain maupun packagingnya, ealaahh..berasa jualan lagi kann?! Untuk beberapa desainnya, di dalam setiap packagingnya terdapat komik islami untuk anak-anak. Askana senang sekali menemukann

Kenapa Monyet Berayun dari Satu Pohon ke Pohon Lainnya?

Berhubung si Bunda ini sedang ada proyek menulis dan sedang mengunyah cerita yang akan ditulis, jadilah yaa hari ini anak-anak diceritakan dongeng asal-usul dari negera Afrika: mengapa monyet berayun? 🙉 ehehe.. 😁 Setelah saya googling ternyata cerita asal-usul monyet berayun di Afrika tidak ada yang berbahasa Indonesia. Saya akhirnya memulainya dengan memperlihatkan video tentang cerita asal-usul monyet berayun di Afrika. Setiap berapa detik video diputar, saya lalu menjelaskan jalan cerita tersebut dengan gaya bahasa yang lebih heboh tentunya, waakakakk..alhamdulillah anak-anak sangat senang mendengarnya. Pesan cerita yang nyata terlihat pada dongeng tersebut adalah bagaimana kita tidak selayaknya menggoda/mempermainkan teman kita karena bisa saja mereka merasa sakit hati dan membalas dendam atas perilaku kita. Nahh, pas banget ini bilang ke Askana bahwa kalau bercandapun ada batasnya, yaitu tidak menyakiti hati orang lain. Dongeng asal-usul monyet berayun di Afrika dapat dilihat

Growing Pains dan Kisah Teladan Nabi Ayub AS

Malam kemarin terasa panjaang sekali bagi Askana. Si sulung ini menangis sepanjang malam karena rasa sakit yang tidak permisi di kedua lututnya. Growing pains. Ya, sejak umurnya sekitar dua tahun Askana seringkali merasakan nyeri saat tulang-tulangnya bertumbuh di malam hari. Ini bukan penyakit. Hal ini terjadi pada sebagian anak di masa pertumbuhannya, itu yang dibilang dokter pada kami. Pada kasus Askana, polanya mulai sedikit terbaca. Growing pains seringnya timbul di malam hari apabila Askana sangat aktif sekali pada pagi/siang/sore harinya, misalnya karena berlarian kesana-kemari ataupun lompat-lompat. Tentu di awal kami sangat khawatir karena Askana selalu kesakitan saat nyeri itu datang. Kami juga sudah berkonsultasi ke beberapa dokter dan hasilnya sama. Tidak ada obat untuk growing pains. Jadi, saat rasa nyeri itu timbul, kami hanya bisa berusaha membuat Askana senyaman mungkin, yaitu dengan memijat kakinya, mengolesinya dengan minyak, ataupun menggendong Askana. Entah berapa

Peri Pembuat Makanan

Dalam kondisi lapar, sangat wajar jika anak kecil agak rewel. Kemarin, kami sekeluarga berencana untuk makan malam ke suatu restoran. Namun, saya terlupa membawa bekal snack padahal saat itu sudah sedikit terlambat dari jadwal makan anak-anak. Saat di perjalanan, Adia menjadi agak rewel. Saya sampai harus meminta maaf kepada Askana karena Adia mulai berulah karena tantrum. Merasa kasihan dengan adiknya, Askana mencoba menghiburnya. Ia mengayunkan tongkat peri miliknya dan berkata, "Adek Adia, ini kakak buatkan makanan agar adek tidak lapar. Jangan rewel lagi ya, sayang!" Ia lalu memberikan sesuatu kepada Adia. Adia melempar 'makanan'' yang diberikan kakaknya. Askana lalu memungutnya dan berkata, "Eh, makanan gak boleh dibuang-buang, sayang! Nanti Allah sedih loh.." Mendapati reaksi kakaknya seperti itu, Adia berhenti menangis. Ahhh, bunda padamuu, Askanaa 😘 #tantangan10hari #level10 #kuliahbunsayiip #grabyourimagination

Adia vs Si Kuman

Pasti sebagian besar ibu pernah deh ngerasa drama banget yaa pakein anak baju atau celana sehabis mandi atau buang air. Hihii, iya gak?? Ada yang sampai lari-lari keliling rumah atau ada yang malah dibiarin aja anaknya. Nahh, kalau itu kejadian, tindakan pertama yang terpenting adalah memakaikan si anak diaper, waakakakk... Betuul kannnn??! 😅 Rupanya Adia juga berada di fase ini. Adia mulai agak susah dipakaikan baju/celana. Alasannya, biasanya ia langsung asyik bermain benda yang ditemukannya begitu ia keluar dari kamar mandi. Atau, bahkan ia tidak setuju dengab baju yang saya pilih. Hihii, kecil-kecil sudah punya selera sendiri ya, dek.. Bagaimana menyiasatinya?? Saya berpura-pura menjadi si kuman dan mengganggu Adia yang sedang bermain. Saya jelaskan bahwa saya akan masuk ke dalam tubuhnya jika ia tidak segera memakai baju. Dan, cara ini cukup efektif bagi Adia. Risih dengan si kuman, ia menurut bergegas memakai baju. Hihii.. 😚 #tantangan10hari #level10 #kuliahbunsayiip #gra

Tabrak Lari

Bagi saya, si ayah adalah seorang teladan dalam hal kesabaran. Sabarnya luar biasa, oleh karena itu saya terkadang terseok-seok mengimbanginya, huhuu.. Namun, saya tetaplah percaya bahwa Allah menakdirkan kami dalam muara pernikahan karena memang kami sekufu, in sya Allah.. *PD banget yak ini 😀 Pernah suatu ketika saya berujar, "Maaf ya, ayah, bunda masih sering ngomel-ngomel, kurang sabar..". Si ayah malah menimpali, "Bunda..bunda itu orangnya sabar banget, makanya dapet ayah..". You got it? Kalimat menenangkan yang berujung narsis, waakakakk.. Selain sabar, satu lagi sifat yang sangat saya suka dari suami, yaitu keberserahannya atas rezeki dari Allah. Saya sendiri adalah seorang pekerja keras, yang terkadang menempatkan rezeki sesuai dengan usaha yang dilakukan. Nah, berbeda dengan saya, si ayah justru selalu berpikir "kalau rezeki gak akan kemana..". Ini yang kadang membuat saya sedikit gemas (gemas-gemas pengen jembel, waakakak). Eits, tapi jangan s

Yuk, Makan Sayur!

Gambar
Mengawali game level 10 ini saya memilih untuk memperkenalkan sayuran kepada Adia. Oleh karena si kecil ini sedang flu maka saya memutuskan untuk memasak makanan yang tidak menggunakan minyak, yaitu sayur sop. Wakakkak, padahal mah emang cuma bisa masak itu yaa, hihii.. 😁 Jadilah pagi hari itu saya mengajak Adia untuk berbelanja berbagai jenis sayuran, yaitu wortel, kentang, buncis, dan jagung. Sesampainya di rumah, saya lalu mulai mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak. Adia menemani saya memasak. Di saat itulah saya memperkenalkan berbagai sayuran tersebut. "Halo, Adia.. Namaku jagung! Aku berwarna kuning dan aku sangat bergizi. Adia harus bersemangat memakanku yaa!" Begitulah saya mengawali mendongeng sayuran kepada Adia. Adia sangat senang mendengarkan sambil menunjuk sayuran-sayuran itu. Ia sesekali mengulang nama-nama sayuran yang telah 'tampil' di hadapannya satu persatu. Saat sayur sop telah siap saji, Adia sangat bersemangat memakannya. Ia bahkan meminta

Kreativitas Dadakan

Gambar
Minggu ini saya mendadak diminta dinas ke Tanjung Pinang. Alamakk, gimanalah nasib t10h nyaa??! Itu dong yang langsung kepikiran, hahaa.. Sebenarnya bukan masalah saya menulis konsisten atau tidak, tapi lebih kepada 'kira-kira mau bikin hal kreatif apa yaa sama anak-anak hari ini?'. Iya dehh, ngaku, saya mulai ketagihan dengan tantangan di level ini (padahal kalau bisa pengen lanjut sampai 15 hari berturut-turut siapa tahu dapat badge outstanding performance, tapi apa daya kepentok deadline, waakakkak) *kali ini si bunda kurang perhitungan 😝 Dalam hal menghadapi perkara kedinasan, kami biasanya bertanya pada anak-anak, mau di rumah siapa selama Bunda dinas. Kadang mereka satu suara ingin di Bogor bersama Aki dan Nini, tapi kadang malah pisah. Askana memilih bersama Oppungnya, Adia memilih bersama Nininya. Kalau begini, kami dehh yang akan repot sedikit, hahaa..karena harus mengantar-jemput anak-anak ke tempat yang berbeda. Bagi kami itu bukan masalah karena itu adalah konsek

Kemacetan dan Point of View atas Suatu Persoalan

Di awal pernikahan, setelah tinggal di Jakarta, saya mengalami stress menghadapi kemacetan saat perjalanan pulang. Kemacetan adalah hal yang tidak bisa saya hindari, suka atau tidak. Saya teringat saat Askana masih kecil, waktu tempuh perjalanan dari sekolah Askana ke rumah adalah empat jam, dengan waktu tempuh normal bebas macet hanya setengah jam. Setelah lima tahun saya tinggal di Jakarta, tidak begitu banyak perubahan yang terjadi. Bedanya, setiap hari saya melewati kemacetan dengan ditemani dua krucils dan seorang bapak supir taksi. Pandangan saya terhadap kemacetan tetap tidak berubah, saya tetap tidak suka akan kemacetan, ditambah lagi dengan semakin tingginya argo taksi yang kami tumpangi 😥 Namun, rupanya hal ini tidak berlaku bagi Askana. Ia selalu punya cara untuk mengisi kemacetan dengan permainan yang menyenangkan, seperti kejadian kemarin malam. Awalnya, Askana memberanikan diri menawarkan wafer kepada bapak supir taksi, yang kemudian berlanjut dengan obrolan singkat di

Playdate bersama Kunang-Kunang Kuning

Gambar
Weekend kemarin saya ada agenda untuk kopdar bersama pengurus IIP Jakarta. Namun, kali ini ada yang berbeda karena kopdar lebih mengakomodir kegiatan anak-anak untuk bermain. Maklum lah yaa IIP ini isinya ibu-ibu 'berbuntut'', hehe..jadi kalau suasana gak kondusif bagi para anak-anak, wassalam dehh, hehe.. Kegiatan playdate bagi anak-anak kali ini ditangani oleh tim inti kids cornernya IIP Jakarta, yang bernama Kunang-Kunang Kuning. Kegiatan yang bertema ' I am the very hungry catterpilar ' ini menyuguhkan berbagai aktivitas anak yang berhubungan dengan ulat dan kupu-kupu, seperti story telling , permainan kepompong, dan membuat kreasi siklus kupu-kupu. Sayangnya, kami datang terlambat, tapi alhamdulillah masih ada kegiatan tersisa, yaitu membuat kreasi siklus kupu-kupu. Askana antusias sekali pada aktivitas ini. Ia berusaha membuat karyanya sendiri  tanpa bantuan saya ataupun ayahnya (padahal si ayah sengaja menahan malu duduk di sampingnya, di ruangan yang isin

Hemat Berbuah Kreativitas

Gambar
Salah satu hasil belajar level Cerdas Finansial adalah kita harus berpikir kreatif untuk berhemat, hihii.. Salah satu hal yang dapat diterapkan adalah dengan membawa botol minum sendiri, tentu dengan air di dalamnya ya. Berhubung dua krucils ini dan saya sangat tergantung dengan air minum (termasuk kalau makan di resto), jadilah saya mulai berhitung ulang pengeluaran untuk air minum. Masih ingat postingan saya tentang AQUA di t10h level Cerdas Finansial lalu? Bayangkan kalau per harinya saya bisa ngerem Rp 5.000,-; sebulan tentu saya bisa berhemat Rp 100.000,-. Jumlah yang wow kaann?! *mamak perhitungan 😀 Oleh karena itulah sekarang kami kemana-mana membawa botol minun sendiri. Si ayah juga menyetok air mineral gelas sedus di bagasi mobil. Jadii, ketika rasa haus tiba gak perlu mampir minimarket buat beli air minum (dan perintilannya) 😀, hehe. Atau, ketika akan makan di resto tapi air dalam botol habis, Askana dengan senang hati akan mengisi ulang botol dengan air mineral gelas, hih

Askana dan Gadget

Gambar
Saya ingat betul, dulu, saat Askana berusia 1,5 tahun, saya merasa kewalahan dengan aktivitas Askana. Saya kemudian mengganti handphone untuk memfasilitasi Askana lewat fitur permainan ataupun lagu-lagu. Agar otaknya berkembang, pikir saya kala itu. Benar saja, seminggu terbiasa dengan gadget, Askana belajar dengan cepat. Ia sudah bisa membuka dan mengunci hp, memindahkan aplikasi, dan sebagainya. Saya takjub bukan kepalang. Namun, saat itu ada mengusik pikiran saya. Askana tidak lagi menyahut panggilan saya dengan cepat. Askana tidak lagi sibuk bertanya "apa itu?" sepanjang perjalanan pulang. Askana tidak lagi memanjat badan saya dan bercengkrama penuh dengan tawanya. Matanya fokus tertuju pada layar hp itu, bahkan ia dengan sigap merogoh tas saya untuk mengambil hp sesaat kami baru menaiki taksi/mobil setiap hari. Ke manakah dirimu , nak ? Memang benar, Askana tidak lagi merepotkan dan membuat saya kewalahan. Memang benar, kemampuan Askana menggunakan gadget meningkat p

Selamat Bertemu dengan Pemilik Baru!

Setelah mulai jengah sama isi lemari yang membludak, akhirnya saya mulai menyortir pakaian-pakaian saya. Saya membuang pakaian yang sudah tidak bisa dipakai. Saya juga memisahkan pakaian yang sudah tidak saya pakai. Begitupun dengan kerudung saya dan pakaian anak-anak. Memang belum selesai semua, rencananya weekend ini penyortiran akan berlanjut. Pakaian yang sudah tidak dipakai saya taruh di kontainer. Sementara ada dua kontainer yang terpakai. Kabar gembiranya, kemarin ada teman yang memberikan informasi bahwa ia membutuhkan pakaian layak pakai untuk ia diberikan langsung kepada warga kampung-kampung dekat tempat tinggalnya. Alhamdulillah.. Yeayy, bersiap dipacking dan bertemu pemilik baru yaa, wahai baju-bajuku! 😚 #level9 #tantangan10hari #kelasbunsayiip #thinkcreative

Pemecahan Masalah ala Askana

Saat pembagian rapot yang lalu, saya mendapat laporan dari gurunya Askana bahwa Askana termasuk anak yang banyak akal, saya dan ayahnya juga menyadari itu. Hal ini terlihat dari cara Askana menghadapi suatu masalah. Contohnya, saat Askana ingin meminjam mainan yang dipegang Adia tetapi Adia tidak memberikannya, maka hal yang akan dilakukan Askana bukanlah merebut mainan itu melainkan ia akan menawarkan alternatif mainan yang disukai Adia, sehingga Adia dengan suka hati memberikan mainan yang diinginkan Askana. Pemecahan masalah serupa juga terjadi saat kami dalam perjalanan di pagi hari. Seperti biasa, saya selalu mempersiapkan keperluan anak-anak untuk sekolah, termasuk bekal mereka. Saat akan berangkat, Askana dan Adia meminta bekal sereal untuk dimakan saat perjalanan menuju sekolah, masing-masing membawa kotak bekalnya. Saat menaiki mobil, ternyata ada snack di belakang jok depan. Spontan saya mengambil snack itu seraya berkata, "Aduh, Bunda lapar!" Tiba-tiba Askana mere

Pancingan Ikan

Siapa yang semasa kecilnya suka bermain pancingan ikan? Ayoo, cungg! ☝ Saya sukaaa..pancingan ikan merupakan mainan favorit saya semasa kecil. Dulu, mata pancingnya bermagnet. Saya selalu berlomba dengan kakak untuk mendapatkan ikan terbanyak. Dan ternyata, mainan ini masih bertahan hingga sekarang. Tujuan saya membeli mainan pancingan ikan ini untuk melatih konsentrasi Askana. Mainan ini diperuntukkan bagi anak usia tiga tahun ke atas (sesuai petunjuk pada dus mainan), tetapi Adia sangat antusias begitu melihat kolam ikan yang berputar. Saya mengamati reaksi Adia. Awalnya, ia seakan tidak percaya diri terlibat dalam permainan. Ia selalu meminta saya untuk membantunya memberikan mata pancing kepada ikan. Namun, tentu saja saya menolaknya. "Adia bisa, nak!" Saya memotivasinya. Perlahan ia mulai mencoba, hingga akhirnya ia berhasil menarik satu ikan. Dua. Tiga. Ia semakin mahir. Ada teknik khusus yang ia gunakan, yaitu memegang pancingan lebih dekat dari yang seharusnya. Ia b

Ukiran di Tangan Askana

Tahu hena? Atau, yang dikenal juga dengan 'pacar', oleh-oleh umrah dan haji? Kami sering menghias kuku dengan hena. Iya kami, termasuk si kecil Adia. Askana bahkan sudah pandai menggunakan hena sendiri di kukunya tanpa bantuan saya. Kalau Adia tentu tidak mau kalah, hanya saja saya yang masih ketar-ketir membolehkannya, khawatir masuk ke mulutnya 😂 Hari sabtu lalu, saat saya sedang merapikan kamar saya ditemani Adia, Askana asyik sekali di kamarnya. Ternyata dia sedang berkreasi dengan hena. Askana memberitahu saya hasil karyanya dengan berbinar-binar. Bukan hanya kuku, jari-jari dan lengannya pun digambar dengan hena. Saya syok melihatnya, tapi tetiba ingat bahwa ini merupakan bentuk kreativitasnya. Sabar..sabar.. calm down ya, Bunda ! 😅 Mendapati kreasi Askana itu, ayahnya pun kaget. Namun, reaksi berbeda ditunjukkan oleh si ayah. Ayah Askana langsung menasehati Askana dan menjauhkan hena dari jangkauannya. Ayah Askana nampak tidak begitu senang dengan kreativitas Askana

Permainan Tebak Lagu

Hampir setiap hari sepulang sekolah, saya harus menjaga mood anak-anak tetap happy meski kami menghadapi kemacetan yang luar biasa. Mood happy dibutuhkan bukan hanya oleh anak-anak, tapi juga bapak supir taksi yang kami tumpangi. Bagaimanalah ceritanya kalau anak-anak rewel dan bapak supir taksi menjadi terganggu, tinggal saya yang jambak-jambak rambut, hehe.. 😜 Untuk menjaga mood tersebut, selain dengan membaca, saya biasanya mengajak mereka bermain, salah satunya adalah tebak lagu. Permainan ini juga dapat mengasah keterampilan bahasa Adia. Cara bermain tebak lagu ini biasa dimainkan saya dan Askana. Saat giliran saya bernyanyi, Askana akan menebak judul lagu itu. Begitupun sebaliknya. Jangan salah, referensi lagu Askana lebih banyak loh dari saya, waakakakk 😂 Apabila tebakan judul lagu benar, maka kami akan bernyanyi untuk Adia. Adia pun sangat senang mendengarkan lagu-lagu itu dan sesekali ikut bernyanyi bersama. 🎶🎶 Untuk mengasah kreativitas mereka, saya lalu memodifikasi b

Pengalaman Belajar Kreativitas di IIP

Gambar
Setelah t10h level 8 selesai, kami ternyata dijadwalkan untuk libur cawu. Di satu sisi, saya merasa senang karena bisa rehat sejenak, tapi di sisi lainnya ada tantangan tersendiri bagi saya, yaitu membangun semangat belajar kembali pasca liburan. Berbeda dengan metode pembelajaran sebelumnya, perkuliahan pasca liburan cawu ini justru berhasil membangkitkan semangat saya dengan mudahnya. Kenapa demikian? Selama ini, hampir setiap diskusi tentang materi perkuliahan saya selalu absen karena diskusi dilakukan pada malam hari, bersamaan dengan waktu saya membersamai anak-anak bermain hingga mereka tertidur. Alhasil, saya selalu membaca diskusi di keesokan harinya atau bahkan baru membaca materi ataupun diskusi seminggu kemudian saat akan mengerjakan t10h 😀 hahaa, ketahuan dehh yaa.. 😜 Namun, saya begitu terkejut saat membaca materi level 9 ini. Materi disuguhkan dalam bentuk yang berbeda, menjadikannya tidak monoton dan lebih interaktif. Tidak begitu banyak tulisan yang harus dicerna, ta

How I Met My Husband

Gambar
How i met my husband? Cerita ini mungkin menjadi kisah menyenangkan bagi sebagian orang. Lain halnya dengan saya, cerita saya penuh luka, bertabur emosional. Itulah mengapa saya butuh keberanian ekstra menuliskan kisah kami, kisah yang akhirnya Allah ridha saya menikah dengan seorang lelaki pilihanNya. Tahun 2010 lalu, saya adalah pribadi yang mencoba bangkit dari keterpurukan. Saya ditinggalkan bersamaan dengan gedung, catering, juga pilihan pakaian pengantin. Ya, pernikahan saya batal dilaksanakan tahun itu. Impian menggapai cita-cita kecil saya menjadi seorang pengantin seakan menjauh dari jangkauan saya. Perlu waktu lama untuk bangkit dan tersenyum pada dunia. Untuk setiap perih akan luka itu, saya mencoba memeluknya berkali-kali. Jatuh, menangis..bangun kembali. Jatuh, menangis..bangun kembali, hingga akhirnya saya berada di satu titik "saya betul-betul tidak peduli dengan satu hal: laki-laki."  Saya mencoba berdamai dengan banyak hal. Saya mengisinya dengan bekerja

Kilas Balik Pengalaman Menabung ASI di Jepang

Gambar
Tulisan ini pertama kali saya publish di halaman facebook saya pada tanggal 6 November 2014.. Beberapa hari di negeri sakura kembali membuat saya harus putar otak membawa oleh-oleh terbaik untuk Askana: ASI. Bermodal pengalaman di Singapura yang lalu membuat saya tidak begitu memikirkan tentang dry ice. Info dari suami juga katanya lebih mudah mencari dry ice karena banyak toko-toko es. Alhamdulillah sesampainya di hotel ada kulkas yang bisa digunakan. Dua hari di sana dan saya masih belum menemukan dry ice. Ternyata hampir sama, di supermarket pun agak susah menemukan dry ice. Parahnya, saya terkendala oleh bahasa. Setiap saya bertanya ke petugas supermarket atau karyawan hotel, kebanyakan mereka tidak paham, "no english!" atau dijawab dengan jawaban yang membuat saya nyengir dan garuk-garuk kepala 😁 hehe.. Berbeda dengan Singapura, meskipun saya berada di pusat kota (Tokyo), tapi saya tidak leluasa mendapati pusat perbelanjaan, itu juga salah satu kendala. Oya, saya men

Kilas Balik Pengalaman Menabung ASI di Singapura

Gambar
Tulisan ini saya buat tahun 2014.. ASI adalah asupan terbaik untuk Askana, itulah yang kami yakini hingga saat ini.. Di luar dugaan ternyata hotel yang kami tinggali tidak memiliki lemari pendingin sama sekali, kami baru tahu setelah sampai di Singapur. Hasil googling dan tanya teman sana-sini jg tidak membuahkan hasil untuk menemukan dry ice. Hari 1: kami menyiasati ASIP dengan membawanya kemanapun kaki kami melangkah: berkunjung ke Museum Nasional Singapur dan menikmati atraksi laser di Marina Bay Sands. Mengganti es setiap 3 jam sekali dengan meminta pada restoran cepat saji ataupun supermarket menjadi rutinitas kami. Terkadang kami pun menawari untuk membeli, tapi mereka sangat murah hati memberi kami banyak es setelah tahu akan kami gunakan untuk ASIP si kecil, alhamdulillah.. Malam hari pun aman karena ASIP direndam dengan taburan es. Hari 2: Pagi-pagi sekali kami mendatangi restoran muslim yang buka 24 jam. Kami berniat menyewa tempat untuk menitipkan ASIP. Awalnya merek

Tantangan Menabung ASI saat Umrah

Gambar
Bismillahirrahmannirrahiim.. Mahasuci Allah yang telah memudahkan ikhtiar saya untuk menabung ASIP bagi Adia selama umrah.. 😭😇 Alhamdulillah suami dan saya Allah beri kesempatan untuk mengunjungi Tanah Haramain selama bulan Ramadhan lalu. Senaaangg dan haruu luar biasaa, tapi juga sekaligus galau masalah perASIan, haha.. 😂 Jadi ya ternyata saya dan suami heboh banget mulai H-3 keberangkatan, karena belum nyiapin segala hal tentang perASIan selama di sana. Kalau biasanya kami travelling (gaya bangett, padahal cuma sekali juga 😋) atau dinas hanya maksimal 5 hari dengan jarak tempuh perjalanan maksimal 7 jam itu sudah aman lah persiapannya, nah perjalanan umrah ini total perjalanannya 16 hari dengan waktu perjalanan minimal 9 jam (dengan tetap harus memperhitungkan waktu delay ataupun pemeriksanaan di imigrasi, dll), ahahaa kedeer dehh sayaa.. 😂 ASIP gak mungkin cuma ditaruh di chiller , pasti harus masuk freezer. Dan, kalau sudah beku, tantangan lainnya adalah mempertahankan kond

Kecerdasan Finansial bagi Balita

Gambar
Cerdas finansial tidak hanya melulu tentang mengelola uang, tapi lebih lagi. Bagi anak usia di bawah lima tahun memang belum banyak aktivitas yang dapat dilakukan untuk mengasah kecerdasan finansialnya, namun di saat inilah pengenalan konsep tentang cerdas finansial perlu ditanamkan. Pembelajaran konsep kecerdasan finansial yang dapat dilakukan meliputi pengenalan konsep rezeki (yang tidak hanya berupa harta) dan berbagi, permainan peran ( role play ), pemahaman akan kebutuhan, serta lainnya. Kecerdasan finansial ini juga menuntut kreativitas orangtua dalam memberikan teladan bagi anak-anak untuk mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki. #kuliahbunsayiip #aliranrasa #level8 #rejekiitupastikemuliaanharusdicari #cerdasfinansial

Mahal itu Bagus?

Hari Sabtu ini kami menonton acara di Trans TV tentang pembuatan cake foundan 4 dimensi berbagai bentuk dan ukuran. Baguuuss banget deh hasilnya, saya dan Askana sampai ter-wow-wow, hehe. Belakangan, di akhir acara baru diberitahu bahwa pemesanan cake foundan ini butuh waktu H-1 minggu acara dengan biaya sebesar Rp 600 ribu sampai dengan Rp 3 juta. Wow, mahaal yesss! 😂 Mendengar hal itu saya spontan berdesis, "Wah, mahal!" Askana langsung menimpali, "Bunda, kita beli kuenya, yuk! Kan mahal itu berarti bagus untuk tubuh kita ya, Bundaaa?!!" Whaaatt?? Hahaa, salah persepsi nihh 😅 "Ahahaa, mahal bukan berarti bagus untuk kita, sayang.." jawab saya meluruskan. Askana nyengir lebar mendengar jawaban saya 😀 #kuliahbunsayiip #tantangan10hari #level8 #rejekiitupastikemuliaanharusdicari #cerdasfinansial

Sesuatu, uh..lalaa..

"Bundaa, Bunda bawa sesuatu gak buat kakak kana?" saya terperangah mendengar pertanyaannya. Sudah cukup lama kalimat itu tidak saya dengar, tapi sore ini saya mendengarnya lagi. Pasti efek dua hari berturut-turut kemarin saya memberinya hadiah ultah. Flashback sedikit. Dulu, hampir setiap hari saat menjemput Askana, saya selalu berkata, "Askana, Bunda bawa sesuatu loh!" Lalu saya mengeluarkan benda apapun dari tas saya. Saya terlena melihat ekspresi wajahnya saat mendapat 'sesuatu'' dari saya. Namun, itu justru yang menjadi boomerang bagi saya. Askana menjadi 'addicted' akan sesuatu, ia selalu bertanya hal yang sama saat saya menjemputnya, dan akan merengek ketika saya tidak membawakan apa-apa. Akhirnya, saya mencoba hal lain untuk 'mengobati'nya. Saya sengaja tidak selalu memberikan sesuatu yang baru dan membiarkannya menangis merasakan rasa kecewanya, yang tak lupa saya selipkan berbagai penjelasan tentang hal tersebut. Di tas saya juga

Siapa Mau Beli?

Salah satu permainan yang sangat Askana suka adalah role play. Kali ini Askana memilih bermain peran sebagai penjual makanan. Ia menjadikan drum sebagai alas menjajakan makanan kelilingnya, menaruh beberapa item makanan di atasnya sambil berteriak, "Siapa mau beli..siapa mau beli..?" Saya kemudian memilih satu makanan dan membayarnya. Askana senang sekalii dan ia kembali menjajakan makanan mengitari kamar. Adia turut serta mengekor di belakangnya, hehe.. 😘 #kuliahbunsayiip #tantangan10hari #level8 #rejekiitupastikemuliaanharusdicari #cerdasfinansial

Tagihan Hadiah Ultah

"Bunda, kakak Kana belum dikasih hadiah ulang tahun sama Bunda.." lirihnya. Saya kaget mendengar kalimat itu. Terus terang, saya memang lupa sudah membelikan hadiah ulang tahun untuknya atau belum, tapii seingat saya..saya sudah membelikannya sepaket buku Confidence in Science yang saya berikan lebih cepat beberapa bulan dari tanggal kelahirannya. Memang hari ulang tahunnya bertepatan saat kami melaksanakan umrah kemarin, sehingga kami tidak berada di sisinya. Ayahnya membelikan Askana lego sebagai hadiah ulang tahun sebelum kami berangkat umrah, mungkin memori itu yang diingat Askana: hanya ayahnya yang memberinya hadiah ultah 😔 "Ohh belum ya, kak? Maaf ya..tapi seingat Bunda, Bunda sudah belikan kakak hadiah.." jawab saya. Baiklaahh, saya punya ide! Biar bagaimanapun si Bunda ini harus pintar dong yaa, hihii.. Saya memang sudah membeli buku pop-up Human Body karya Thompson, Hawkins, dan Harris dari Templar Publishing yang sudah saya incar sejak lama. Berhubung

Naik Kereta Api, Tut..Tut..Tuutt..

Hari sabtu lalu saya dan Askana berencana menjemput Adia yg sedang 'berlibur'' di Bogor. Saat itu Askana mengajukan usul pada saya, "Bundaa, kita ke Bogor jemput adek pakai taksi aja yuuk! Nanti gak usah nginep di rumah Nini, Bunda, kita pulang bertiga sama adek naik taksi.." 😱 Momen AHA! inii, si Sulung sudah pandai mengutarakan idenya, tapii..tapii.. "Kak, kita ke Bogornya naik kereta aja, yuk! Nanti kita nginep semalam di rumah Nini, hari Minggu kita pulang tunggu ayah jemput. Kalau naik taksi mahal, Kak.." saya memberikan usulan lain. Sekali perjalanan Jakarta-Bogor menggunakan taksi itu menghabiskan sekitar 300 ribu rupiah, lumayaann bangett kaann yaa, hahaa.. Mendengar usulan saya itu Askana justru sangat antusias menunggu hari esok tiba. Esok harinya, kamipun menuju Bogor dengan kereta commuter line, naik dari stasiun Palmerah. Kami turun dahulu di stasiun Tanah Abang untuk pindah kereta menuju Bogor. Sayangnya memang AC di gerbong kereta kami m

Sharing is Wonderful

Askana suka sekali dengan strawberry. Ia bisa menghabiskan 10-15 buah strawberry untuk sekali makan. Hari itu saya membawakan sekotak strawberry sebagai bekalnya di sekolah, tidak banyak..hanya berkisar tidak lebih dari 10 buah. Siang hari saya mendapat pesan dari gurunya, Ms. Endang, yang menanyakan apakah strawberry yang dibawa Askana boleh untuk sharing atau tidak. Rupanya Askana ingin sharing dengan teman-temannya. Saat saya menjemputnya sepulang sekolah, Askana berbisik meminta izin pada saya untuk memberikan strawberry itu kepada teman-temannya. Saya tentu saja memperbolehkan hal itu. Teman-temannya sangat senang sekali. Saat dalam perjalanan pulang saya bertanya pada Askana, "Kak, ko kakak mau sharing strawberrynya ke teman-teman kakak? Kan cuma sedikit." tanya saya penasaran. "Iyaa, Bundaa..sharing itu kan baik. Strawberry juga baik untuk tubuh biar teman-teman kakak sehat.." jawabnya. Masya Allah, tabarakallah, nak..semoga fitrah ini terus terjaga dalam di

Berkeliling Kota Naik Bis Tingkat

Libur Tahun Baru Hijriah lalu kami manfaatkan untuk mengajak Askana pergi bersama saat Adia sedang berlibur di Bogor. Bertiga. Bisa dibilang inilah saatnya kami memberi semangat padanya karena ia begitu banyak mengalah kepada adiknya. Ia telah dengan sabar berbagi kami dan banyak hal lainnya. Jembatan pensil, saya mengusulkan ide menonton film itu di PIM kepada suami. Harga tiket nonton 75 ribu/orang. Namun, suami sepertinya kurang tertarik. Ia kemudian memberi ide untuk pergi ke seaworld. Kali ini saya yang giliran keberatan karena kalau ke seaworld sebaiknya mengajak Adia turut serta. Saya kemudian memberikan ide untuk mengunjungi Jakarta Aquarium di Central Park. Namun lagi-lagi suami kurang tertarik mengingat tiketnya yang lumayan mahal untuk ukuran akhir bulan. Kemudian, suami berpikir kembali dan akhirnya diputuskan untuk mengajak Askana berkeliling naik bis tingkat. Rute yang kami pilih adalah wisata sejarah dengan tujuan akhir perjalanan di Kota Tua. Anak senang, ayahnya pun h

Air Minum Princess

Saya cukup kagum dengan marketingnya AQUA, salah satu produsen air mineral kemasan. Berkat inisiatif Aqua yang memproduksi air mineral kemasan dengan desain princess, saya yakin banyaakk sekali ibu ataupun anak-anak yang akhirnya membeli air mineral itu, termasuk juga Askana. Ia menjadi sangat mudah untuk menghabiskan air minum sesuai dengan kebutuhannya, hal ini tentu sangat membantu saya. Namun, belakangan saya juga menyadari bahwaa cost yang dihabiskan untuk air mineral saja cukup besar, hahaa.. 😅 Maka, mulailah si Bunda ini bernegosiasi saat si Sulung merengek, "Ko Bunda belikan minumnya yang ini?? Kakak Kana kan sukanya yang princess, Bunda!!" "Iyaa, Kak..yg princess ataupun yang ini isinya sama, Kak. Air minum. Jadi kakak mau minum atau nggak? Kalau nggak, ya udah gak usah minum.." kata saya saat itu. Askana kecewa. Ia memilih bertahan untuk tidak minum. Tak seberapa lama kemudian, rasa hausnya mengalahkan egonya, hihii.. Lain kali si Bunda bisa lebih berhem

Keinginan vs Kebutuhan

Saat dalam perjalanan pulang, saya biasanya bermain permainan sederhana bersama dengan anak-anak, seperti tebak-tebakan nama buah. Saat saya menyebutkan kata 'jambu' tetiba Askana berkata, "Pengen jus jambu, Bundaa!" persis ketika taksi kami melintasi toko jus di pinggir jalan dekat rumah. Jus jambu memang kesukaannya, saya pun tidak pernah melarangnya untuk membeli jus jambu kalau memungkinkan, tapi kali ini? Kebutuhankah atau hanya sebatas 'latah' semata karena saya menyebutkan kata jambu barusan. Ehehe..di sinilah Si Bunda mulai bernegosiasi. "Ko tiba-tiba kakak pengen jus jambu pas dengar Bunda nyebut kata 'jambu''. Hemmh, beli jus jambunya kapan-kapan ya, sayaang..!" mukanya tetiba cemberut, tapi kemudian ia mengerti. "Nanti belinya kalau sama ayah ya, Bunda?" katanya. Yes, berhasil! #kuliahbunsayiip #tantangan10hari #level8 #rejekiitupastikemuliaanharusdicari #cerdasfinansial

Tidak Suka Boleh, tapi Jangan Menghina..

"Bunda, kakak Kana mau kurma dong!" katanya setelah melihat kurma di dalam kulkas. Lalu saya mengeluarkan kurma itu dari bungkusnya dan memberikannya pada anak-anak. Tiba-tiba Askana bicara, "Kurmanya gak enak, bunda. Kakak gak suka!" "Loh, ko begitu? Gak boleh menghina makanan, sayang.. Kalau gak suka, sini kasih ke bunda, gak usah dimakan boleh ko, nak.." saya melihat matanya yg memperhatikan dengan seksama. Sambil berlalu ke arah dapur, saya melanjutkan "karena.." belum tuntas saya menjelaskan, Si Sulung ini menjawab "makanan dari Allah. Makanan akan membuat badan kita sehat. Ya kan, Bunda?" katanya tersenyum ke arah saya. Saya bergerak cepat menghampiri, mencium keningnya, "Betul, sayang.. Makanan itu rezeki dari Allah, makanya kita tidak boleh menghina makanan ya, nak. Kakak Kana pintar sudah tahu jawabannya. Sekarang, sini kurmanya kasih Bunda kalau kakak gak suka..". Ia malah menggeleng cepat, "Kakak Kana suka, B

Setiap Anak Memiliki Cahayanya Sendiri

Gambar
Discovering ability, merupakan dua kata kunci dalam tantangan game level ini, yaitu bagaimana kepiawaian sang fasilitator dalam hal mengidentifikasi dan mengembangkan bakat yang dimiliki si anak. Ya, orangtua adalah fasilitator utama anak-anaknya. Seringkali saya terlupa bahwa setiap anak memiliki cahaya kebaikan dalam diri mereka. Saya terlalu sibuk 'membentuk' mereka dengan menggunakan standar normatif--bagaimana idealnya--yang justru mengenyampingkan keinginan ataupun bakat anak-anak. Ini yang SALAH, dan HARUS DIPERBAIKI. Mendidik mereka di jalur yang benar ternyata tidaklah cukup, yang terpenting adalah bagaimana saya mendampingi anak-anak untuk berkembang sesuai fitrahnya. Askana dan Adia, dua krucils yang masih balita ini, memang belum begitu terlihat bakat yang mereka miliki. Dalam masa-masa inilah saya sangat perlu memberikan stimulasi apapun perihal konsep diri (intrapersonal), hubungan dengan sesama (interpersonal), change factor (perubahan), maupun hubungan mereka de