Askana dan Gadget
Saya ingat betul, dulu, saat Askana berusia 1,5 tahun, saya merasa kewalahan dengan aktivitas Askana. Saya kemudian mengganti handphone untuk memfasilitasi Askana lewat fitur permainan ataupun lagu-lagu. Agar otaknya berkembang, pikir saya kala itu. Benar saja, seminggu terbiasa dengan gadget, Askana belajar dengan cepat. Ia sudah bisa membuka dan mengunci hp, memindahkan aplikasi, dan sebagainya. Saya takjub bukan kepalang. Namun, saat itu ada mengusik pikiran saya. Askana tidak lagi menyahut panggilan saya dengan cepat. Askana tidak lagi sibuk bertanya "apa itu?" sepanjang perjalanan pulang. Askana tidak lagi memanjat badan saya dan bercengkrama penuh dengan tawanya. Matanya fokus tertuju pada layar hp itu, bahkan ia dengan sigap merogoh tas saya untuk mengambil hp sesaat kami baru menaiki taksi/mobil setiap hari. Ke manakah dirimu, nak?
Memang benar, Askana tidak lagi merepotkan dan membuat saya kewalahan. Memang benar, kemampuan Askana menggunakan gadget meningkat pesat. Akan tetapi, perlahan saya merasa semua ini TIDAK BENAR.
Dua minggu kemudian adalah hal yang sulit bagi Askana. Saya menerapkan terapi padanya agar lepas hari hp. Karena selain merusak mata, justru hp ini juga akan mematikan perkembangan syaraf otak Askana. Allah lah yang memudahkan ikhtiar saya kala itu. Askana sudah tidak addicted dengan hp. Saya kembali dibuat 'repot' oleh Askana dan saya sangat menikmati itu 😘
Terus terang, saya juga bukan tipikal orang tua yang mensteril anak dari gadget. Saat Askana sudah semakin besar, ia sudah bisa mengontrol dirinya dalam menggunakan gadget. Misalnya, saya katakan, "Dua lagu aja ya, Kak!" maka ia akan memberikan hp itu pada saya saat lagu kedua habis. Hal utama yang saya lakukan adalah memberinya pemahaman efek dari menggunakan hp secara intens dan lama. Alhamdulillah Askana mengerti. Tentang kemampuannya yang meningkat pesat saat ia masih kecil ternyata memang merupakan keterampilan bawaan sejak lahir. Dari yang saya baca (maaf, lupa sumbernya), anak-anak memiliki demanding untuk mempelajari gagdet secara cepat. Seiring berjalannya waktu, saya juga tidak pernah mengajarinya tentang aplikasi hp atau permainan apapun. Alasannya sederhana, saya tidak mau ia addicted kembali dengan hp.
Setiap Askana ingin bermain hp ia selalu meminta izin pada saya. Kami lalu bernegosiasi berapa lama waktu Askana untuk bermain. Terkadang saya dan ayahnya dibuatnya takjub dengan berbagai kreasinya karena ia mempelajarinya secara autodidak, seperti halnya membuat video dari gabungan foto ataupun membuat foto dengan fitur tertentu. Tak jarang kami berkata, "Buatnya gimana, Kak?" Lalu Askana dengan gembira mengajari kami, hahaa.. Tetaplah berkreasi, sayang! 😘
#level9
#tantangan10hari
#kelasbunsayiip
#thinkcreative
Komentar
Posting Komentar