Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Napak Tilas Perjalanan Nabi Muhammad saw

Salah satu fasilitas paket umrah kami adalah berziarah ke tempat-tempat bersejarah dalam peradaban Islam, seperti Jabal Uhud, Jabal Tsur, dan Jabal Rahmah. Wisata ruhani ini terasa sangat berkesan ketika kami betul-betul mengunjungi tempat-tempat tersebut, tidak hanya melihatnya dalam bentuk dua dimensi di atas kertas. Kami sesama jamaah pun seringkali bertukar cerita tentang sejarah Islam, hingga pada akhirnya saya tertarik untuk membeli buku Ar-Rahiq Al-Makhtum karya Syeikh Shafiyyurahman Al-Mubarakfuri yang berisikan kisah perjalanan Nabi Muhammad saw sejak kelahiran hingga detik-detik terakhir. Buku tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Hanif Yahya, Lc, et al. Hihii, mainnya jauuh ke Arab, beli bukunya bahasa Indonesia yaa 😋 Sesampainya di hotel, saya memberikan buku tersebut. Di luar dugaan ternyata suami berminat untuk membacanya saat itikaf di masjidil haram. Padahal rencananya sudah mau masuk koper, hehe. Satu hari berselang ternyata suami sudah

Al-Qur'an, Pedoman Hidup Sepanjang Masa

Lagi, saat saya berseliweran di media sosial, saya mendapati tulisan yang sangat menarik tentang al-Qur'an. Mengingat belakangan ini panas sekali kasus pejabat yang menistakan al-Qur'an, tulisan ini seakan menggambarkan kemuliaan dan kesucian al-Qur'an yang terus terjaga. Tulisannya agak panjang, tapi sangat bagus sekali. Berikut tulisannya. 🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃 PERJALANAN MENCARI KEBENARAN  (tulisan inspiratif Eka Pratama Alumni Mesin ITB 2002. Bismillaahirrahmaanirrahiim…  Saya bukan ustadz.  Saya hanya seorang "truth seeker" yang suka menulis.  Semoga Allah meluruskan niat saya menulis hanya karena Allah, dan bukan karena yang lain.  Tulisan ini pun request dari seseorang (yang dekat) yang bertanya pada saya mengenai temannya, yang memiliki pertanyaan unik mengenai Al-Qur'an.  Tentang mengapa ayat Al-Qur'an sering kali sulit dimengerti?  Mengapa ayat-ayat nya seperti meloncat-loncat dan tidak tersusun secara sistemati

Pro Vaksin versus Antivaks

Terus terang, meskipun berumrah, saya tidak bisa libur 100% dari sosial media, waakakakk..ya kalau dapat info bagus kenapa gak dibaca, yaa kaann?! Daann, kalau ada gosip-gosip berseliweran, kita ambil hikmahnya dan jadikan pelajaran, hehe.. 😁 Berawal di grup mamak-mamak kece yang heboh tentang postingan dokter Piprim Basarah Yanuarso (seorang dokter penggiat vaksin) yang membahas salah satu tokoh yang anaknya terkena penyakit campak, jadilah saya berseliweran di media sosial. Ada banyak postingan yang kemudian bermunculan, salah satunya tulisan Teh Wiwik Wulansari (Smansa 2003 dan anggota IIP Bandung) yang sangat apik. Teh Wiwik memaparkan pengalaman yang ia rasakan disertai dengan data-data yang akurat (yang ia kumpulkan bertahun-tahub lalu). Sayangnya, saat ini saya tidak bisa merepost tulisannya di blog ini, tapi silakan dilihat di https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10209913595015904&id=1214954509 😊 Alhamdulillah, saya jadi tahu lebih banyak lagi masalah perv

Percobaan Pertama: Telur Mengapung

Hampir setiap hari saya bertukar video dengan anak-anak sebagai obat rindu. Saya mengirimi video aktivitas saat di masjidil haram, Nini nya mengirim video aktivitas anak-anak. Salah satu video yang dikirim adalah saat anak-anak bereksperimen akan sains sederhana. Kali ini Askana mempraktikan buku seri Ilmuwan Cilik karangan Lisa Burke bagian Bermain Air. Ia mencoba mengamati perbedaan respon telur yang ada dalam air biasa ataupun air yang telah diberi garam. Telur yang dimasukkan ke dalam air di gelas akan senantiasa tenggelam, tetapi telur yang dimasukkan ke dalam air garam ternyata akan mengapung. Saat melihat video, saya  senang sekali dengan reaksi Askana. Awalnya ia tampak bingung, tapi kemudia dia melapor dengan semangat akan eksperimennya itu.  Dalam video juga terlihat Adia sibuk sekali ingin ikut 'berpartisipasi' mengobok-obok dan meminum air dalam gelas, hihii.. Tampaknya percobaan sains sederhana ini berhasil menarik minat anak-anak.. ☺️ #GameLevel5  #Tantan

Ihram dan Itikaf bagi Wanita Haid

Sebelum pendaftaran umrah, saya berkata pada suami bahwa ada kemungkinan saya akan haid di tanggal umrah tersebut. Tapi saya belum begitu yakin mengingat jadwal haid saya belum stabil akibat aktivitas menyusui. Alhamdulillah suami malah menenangkan saya, bahwa jika itu terjadi in sya Allah akan ada hikmahnya, mungkin salah satunya dengan saya bisa menyetok ASIP untuk Adia 😊 Qadarallah , sesampainya di Madinah, ternyata saya haid. Meski ada sedikiiitt rasa sedih tapi saya bersyukur Allah memberikan saya kesempatan untuk shalat di masjid Nabawi. Suami saya pun selalu membesarkan hati saya. Umrah hari ketiga, rencananya jamaah akan mengambil miqat di Bir Ali untuk melaksanakan umrah pertama. Awalnya kesedihan saya bertambah karena tidak bisa ikut serta untuk umrah. Tapi kemudian, setelah saya berkonsultasi dengan muthawwif, wanita haid diperbolehkan untuk berihram dari miqat, hanya saja untuk thawaf ditangguhkan hingga wanita tersebut suci.  Alhamdulillah , saya pun mengikuti saran

Mengenal Huruf Hijaiyah dengan Kisah Pedagang Tabib

Saya menyadari sepenuhnya bahwa menitipkan Askana dan Adia di rumah Nini nya di Bogor tentu bukanlah hal yang mudah bagi Nini. Terlebih kedua anak ini terbilang sangat aktif. Saya sendiri pun bahkan sangat kelelahan, apalagi kalau Askana sudah minta dibacakan banyak buku cerita. Soal membaca buku, Askana sudah memiliki kecintaan terhadap aktivitas tersebut. Ia bahkan bisa menghabiskan lebih dari sepuluh judul buku setiap harinya, meski kadang judul yang dibacakan berulang. Nah, kebayang kan gimana hausnya orang yang membacakan?! Wakakakk.. 😂 Dalam liburannya kali ini saya tidak bisa menargetkan jumlah buku yang dibaca Askana, karena hal ini sangat terkait dengan kemampuan Aki dan Nini nya. Kasihan kalau mereka justru terbebani dengan tugas membacakan buku untuk Askana. Dari awal perjalanan umrah, alhamdulillah saya diberikan kelancaran untuk berkomunikasi dengan anak-anak via whatssapp voice call ataupun video call. Setiap hari itu pula saya menanyakan aktivitas mereka dan buku a

Isti'lam pada Rukun Hajar Aswad

Perjalanan umrah kali ini merupakan bentuk  quality time  antara saya dan suami yang diberikan oleh Allah. Kalau biasanya kami hanya berkomunikasi efektif di pagi hari, dalam enam belas hari ke depan ini justru Allah memberikan waktu yang lapang bagi kami untuk berdiskusi mengenai apapun. Hehe, berasa  honeymoon  dehh..  Salah satu hal yang kami bahas tentunya mengenai tata cara ibadah umrah, apa saja yang termasuk rukun ataupun wajib umrah. Dari hasil belajar kami via buku dan youtube 😁, ternyata ada perbedaan cara beristi'lam pada rukun Hajar Aswad saat melaksanakan thawaf. Isti'lam pada rukun Hajar Aswad adalah bentuk penghormatan berupa mencium atau mengusap Hajar Aswad. Isti'lam merupakan salah satu sunah yang dicontohkan oleh Rasulullah saw.  Dari ‘Umar  radhiyallahu ‘anhu ,   أَنَّهُ جَاءَ إِلَى الْحَجَرِ الأَسْوَدِ فَقَبَّلَهُ ، فَقَالَ إِنِّى أَعْلَمُ أَنَّكَ حَجَرٌ لاَ تَضُرُّ وَلاَ تَنْفَعُ ، وَلَوْلاَ أَنِّى رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وس

Enam Koper, Satu Kontainer

Berhubung dua krucils ini akan ditinggal selama 16 hari, jadilah persiapannya agak heboh yaa.. Selain 4 koper saya dan suami yang berjejer di ruang tengah, ditambah lagi 2 koper pakaian anak-anak dan 1 kontainer khusus mainan dan buku-buku. Kebayang gak ramenya gimana tuh? Wakakakk, pabalatakk 😝 Selama liburan ini saya membawakan beberapa mainan, seperti i-sand, play dough, lego, kolam renang, megablock, aneka puzzle, dan el-hana little muslim busy bag. Nahh, untuk buku-buku kebanyakan saya bawakan buku baru (belinya sudah lama, tapi dicicil ngasihnya, hehe 😁), berikut listnya: - buku-buku Rabbithole: HOP, Hmmm, dan flashcard Seri Pedagang Tabib - beberapa buku Confidence in Science (CIS) - pop up book Impian Studio: Birds - Eksiklopedia Tubuh Manusia - buku-buku eksperimen: Permainan Air dan Permainan di Dapur - buku Iqro dan juz amma follow the line - My first word dan Colours - buku baru dari Tante Chelly: Taman Baca Nasya; Duh, Perutku Sakit!; sama apa ya jud

Pohon Literasi: Terpisah, namun Masih Satu Atap Langit yang Sama (2)

Mengingat rempongnya persiapan saya sebelum keberangkatan, jadilah saya pun mengandalkan Nini nya untuk membantu dalam pembuatan pohon literasi Askana dan Adia, hehe 😅 Saya menyiapkan bahan-bahannya. Berhubung aktivitas ini haruslah menyenangkan bagi Askana dan Adia, jadi yang ada di pikiran saya adalah pohon literasi yang cukup besar yang bisa ditempel di dinding. Bahan-bahan yang saya siapkan adalah kardus untuk batang pohon dan kertas origami untuk dedaunannya. Semuanya diangkut dalam bentuk mentahan dan diboyong ke Bogor, hihii.. ☺️ Untuk saya dan suami, pohon literasinya kami satukan, yaitu hanya berupa gambar di kertas saja karena untuk memudahkan kami saat safar nanti.  *foto menyusul yaa karena keterbatasan aksesnya niih, huhuu.. #GameLevel5  #Tantangan10Hari #KuliahBunsayIIP #ForThisChangeIMustChangeFirst

Pohon Literasi: Terpisah, namun Masih Satu Atap Langit yang Sama (1)

Ada salah satu berkah besar Ramadhan yang kami (saya dan suami) rasakan, yaitu Allah ridha kami mengunjungi Baitullah di bulan Ramadhan ini. Subhanallah! 😍 Tapi, di banyak sisi juga terdapat kehebohan akan banyak hal, dari proses pengurusan cuti, persiapan barang yang akan dibawa umrah, persiapan pakaian dan mainan/buku untuk anak-anak, juga persiapan mental/psikis anak-anak ketika ditinggal oleh saya dan suami. Ya, kali ini anak-anak tidak ikut safar bersama saya dan suami. Agak sedikit sedih sebenarnya karena biasanya saya selalu sepaket bersama mereka (Bunda-Askana-Adia). Inilah ujian untuk saya dan anak-anak, dan alhamdulillah Allah permudah prosesnya. Kali ini saya mau menyambung kuliah Bunda Sayang ya (in sya Allah tulisan tentang umrah akan saya posting nanti, mohon doa istiqomahnya yaa, hehe..). Liburan cawu perkuliahan Bunda Sayang telah usai (pantes yaa jarang nulis belakangan ini, hihii..maaf 🙏🏻), giliran masuk ke materi 5 di bulan Ramadhan ini: Menstimulasi a